Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara, Agus Suryadi menyebutkan simulasi menjinakkan bom seperti yang dilakukan oleh aparat kepolisian beberapa hari lalu dinilai tidak perlu dipertontonkan kepada publik. Sebab, hal ini akan membuat masyarakat semakin merasa was-was terhadap pelaksanaan pemilu.
"Protap pengamanan pemilu kan sudah ada pada kepolisian, cukup internal mereka yang melakukannya. Tidak usah show force," katanya, Senin (10/2/2014).
Agus menjelaskan, pelaksanaan simulasi untuk memastikan agar seluruh personil semakin terlatih dalam melakukan pengamanan menjadi hal yang wajib dilakukan oleh kepolisian. Namun, jika hal ini 'dipertontonkan', ia menilai hal ini menjadi tidak efektif. Apalagi, simulasi tersebut selalu dikaitkan dengan kegiatan terorisme jelang pemilu.
"Yang ada justru, terorisnya tau kelemahan dari polisi," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA