Calon Presiden Konvensi Rakyat Yusril Ihza Mahendra menyatakan tidak akan tinggal di Istana Negara bila dirinya terpilih menjadi presiden. Bagi Yusril, Istana Negara lebih cocok dijadikan museum ketimbang ditempati seorang presiden.
"Saya sama sekali tidak tertarik dengan Istana Presiden yang ada di Jakarta, Bogor maupun Cipanas. Bagi saya itu simbol kolonialisme," kata Yusril di sela debat ketiga Capres Konvensi Rakyat di Balikpapan Sport and Convention Center, Balikpapan, Kalimantan Timur (Minggu, 9/2).
"Kalau jadi presiden, pikiran saya istana-istana itu ditutup saja, dibikin jadi museum kolonial," sambung Yusril.
Alasan lain yang membuat Yusril tak mau tinggal di Istana Negara karena persoalan magis. Suatu pagi, saat menjabat Menteri Sekretaris Negara, Yusril pernah dilapori ada anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) tidur di atas atap Istana Negara akibat dipindahkan oleh jin.
"Jadi saya juga tidak tertarik tidur di sana. Saya lebih tertarik dengan istana-istana warisan bangsa kita. Istana Mangkunegara, Istana Jogja, Istana Maemun, istana di Pontianak, Istana Kutai Kartanegara dan sebagainya. Istana-istana ini jauh lebih baik dan penting dari Istana Negara," demikian Yusril. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA