Aktivitas Gunung Sinabung masih terpantau tinggi. Kegempaan yang didominasi gempa hybrid mengindikasikan bahwa pertumbuhan kubah lava masih berlangsung. Artinya, meski intensitas sudah menurun, namun potensi erupsi disertai awan panas masih tetap ada.
"Terhitung sejak kemarin sejak (Sabtu, 8/2) sudah terjadi dua kali erupsi dan beberapa kali guguran. Status masih Awas atau level IV," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Minggu (9/2/2014).
Dikatakan Sutopo, warga tidak diperkenankan melakukan aktivitas pada radius 5 km dari puncak kawah. Sedangkan masa tanggap darurat juga diperpanjang hingga 15 Februari.
"Sementara jumlah pengungsi saat ini telah mencapai 32.351 jiwa (9.991 KK) yang tersebar di 42 titik. Pengungsi berasal dari 32 desa dan 2 dusun," lanjutnya.
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan 15 desa dan 2 dusun masih harus tetap mengungsi, yaitu Desa Mardinding, Perbaji, Selandi, Sukameriah, Guru Kinayan, Gamber, Berastepu, Bekerah, Simacem, Sukanalu, Kuta Tonggal, Sigarang-garang, Kuta Rakyat, Kuta Gugung, Kuta Tengah, Dusun Sibintun, dan Dusun Lau Kawar.
"Di luar desa tersebut dapat kembali ke tempat tinggal masing-masing dan beraktivitas di luar radius 5 km dari kawah gunung," kata Sutopo.
Kepala BNPB Syamsul Maarif menginstruksikan agar persiapan pemulangan pengungsi dilakukan dengan baik dan bertahap. Pengungsi dari 17 desa di luar radius 5 km yang boleh pulang, sesuai rekomendasi PVMBG dan keinginan pengungsi, harus disiapkan dengan baik. Bupati Karo, lanjutnya, harus mengumpulkan Kepala Desa dan memberikan arahan.
"Tahap pertama pemulangan akan dilakukan bagi 4 desa, yaitu Desa Batu Karang, Rimo Kayu, Cimbang, dan Ujung Payung. Para KK atau pria dewasa diharapkan membersihkan rumah dahulu. Setelah itu keluarganya akan difasilitasi kepulangannya," tandas Syamsul Maarif. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA