Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat ini 4 korban tewas lainnya akibat terkena semburan awan panas Sinabung sudah tiba di RSU Kabanjahe. Keempatnya saat ini sedang dalam proses identifikasi. Dengan demikian, hingga saat ini total 8 korban tewas yang sudah berhasil dievakuasi ke RSU Kabanjahe.
"4 korban pertama sudah diidentifikasi, sedangkan 4 korban lainnya ini sedang diidentifikasi," katanya, Sabtu (1/2/2014).
Data yang disampaikannya, 4 korban yang sudah diidentifikasi merupakan pelajar SMA Berastagi dan SMK Kabanjahe. Diduga mereka sedang jalan-jalan melihat Gunung Sinabung dari Desa Suka Meriah, tempat jasad mereka ditemukan. Keempatnya yakni
1. Alexander Sembiring (Warga Simpang Korpi Kabanjahe, pelajar SMA 1 Merdeka).
2. Daud Surbakti (17 th, Desa Payung, Pelajar).
3. Dipa Nusantara (17 th, SMA Brastagi).
4. David (17 th, Kelas 2 STP Simpang Korpri)
BNPB sendiri menyesalkan banyaknya warga yang tetap nekad masuk dalam zona berbahaya yakni radius 5 kilometer dari puncak Sinabung. Padahal, selama ini sudah dilakukan pemasangan rambu-rambu disertai sosialisasi dan penempatan petugas pada setiap akses menuju zona steril tersebut.
"Namun ternyata masih ada warga yang masuk daerah berbahaya," ungkapnya.
Diketahui puluhan orang dinyatakan menjadi korban terkena awan panas yang berasal dari semburan Sinabung. Peristiwa ini merupakan untuk pertama kalinya Erupsi Sinabung menelan korban jiwa sejak meletus mulai tahun 2010 lalu. [rgu]
KOMENTAR ANDA