post image
KOMENTAR
Pembangunan Gedung DPRD Kota Medan hingga kini masih menjadi sorotan tajam setelah selesai dilakukan. Pasalnya, hingga saat ini area gedung belum ada dilakukan perawatan.

Seluruhnya masih terkesan amburadul, serta diminta dilakukan pengusutan anggaran pembangunannya.

"Kita minta anggaran pembangunan Gedung DPRD agar dilakukan audit. Dengan anggaran sebesar Rp90 Miliar, jelas gedung ini tidak wajar karena pembangunan gedung ini tidak sesuai dengan kualitas bangunan yang dipergunakan," ucap anggota DPRD Kota Medan, Denni Ilham Panggabean, Selasa (28/1/2014).

Dikatakannya, pembangunan gedung tersebut dinilai tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang dilakukan.

"Dari awal pembangunan gedung tersebut kita harapkan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Baik kualitas bahan yang digunakan hingga penataan ruangan. Tapi faktanya apa semuanya tidak sesuai," ucapnya.

Dikatakannya, contoh nyata yang dapat dilihat dari area ruangan paripurna yang dibuat seperti ruangan bioskop, serta beberapa ruangan yang terbuat dari bahan gipsum.

"Jadi wajar dilakukan audit terhadap anggaran pembangunan gedung ini. Dalam hal ini BPK hingga KPK-pun patut melakukan penyelidikan atas anggaran yang telah dipergunakan agar publik mengetahui berapa sebenarnya habis dipergunakan," kata Denni.

Pantuan di lapangan, kondisi lain yang menunjukan pengerjaan yang terbilang asal jadi tersebut terlihat dari penataan setiap ruangan yang ada di gedung berlantai delapan itu.

Dimana plesteran tembok dan cat yang terlihat mulai terkelupas dan pudar hingga lantai keramik yang asal jadi. Bahkan, ada pula di setiap ruangan yang cat temboknya berbeda warna hingga kondisi kupak-kapik terlihat mulai dari memasuki gedung tersebut, baik itu dari tangga penghubung ke setiap lantai yang belum di cat dan tidak berkeramik.

Selain itu, terlihat juga sebagian dinding tembok yang mulai retak tepatnya di ruangan Fraksi Demokrat di lantai tiga, Fraksi PDS di lantai dua, ruangan press room di lantai tiga, serta lantai keramik yang juga mulai retak, tanpa ada dilakukannya perawatan. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa