Roh halus membantu pengungkapan aksi kejahatan penjambretan di wilayah hukum Polres Labuhan Batu. Namun, karena tak cukup bukti, terdugapun dibebaskan Polisi.
Semula, korban Nurhada (31) dan Fitri (23), kakak beradik warga Gang Cempaka, Kelurahan Siringo-ringo, Kecamatan Rantau Utara, dijambret dua pria pengendara sepeda motor di jalan Siringo-ringo (simpang jalan Perdamean) Rantau Prapat, Senin (20/1/2014) malam, sekitar pukul 19.00 WIB.
Alhasil, dompet berisi uang Rp 1 juta dan satu unit handphone dibawa kabur kawanan penjambret tersebut. Namun uniknya, sesaat setelah aksi penjambretan itu, Fitri yang berstatus mahasiswi di salah satu sekolah tinggi swasta di Rantauprapat mendadak kerasukan roh halus.
Dalam keadaan kerasukan, Fitri pun menangkap Sanjaya (19), sorang pria ABG yang dituduhnya sebagai pelaku penjambretan. Informasi yang dihimpun, aksi penjambretan itu bermula ketika Fitri dan Nurhada berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio melintas di jalan Siringo-ringo Rantauprapat.
Namun di jalan itu, tepat di simpang jalan Perdamean Rantauprapat, kedua korban tiba-tiba dipepet dan dijambret dua pria yang juga berboncengan mengendarai sepeda motor Mio.
"Saat itu Fitri yang bawa kereta (sepeda motor,red). Sedangkan kakaknya Nurhada dibonceng sambil pegang dompet. Nah, saat melintas di simpang jalan Perdamean itulah mereka dipepet dan langsung dijambret dua pria naik kreta Mio,” jelas Masraya (41), tante kedua korban, Selasa (21/1/2014).
Sesaat setelah dijambret, kedua keponakannya, kata dia langsung datang ke rumahnya dan melaporkan kejadian yang mereka alami.
"Di rumah saya mereka cerita kalau habis dijambret. Mereka juga bilang kalau sempat tarik-tarikan dompet sama pelaku. Tapi dompet warna hitam berisi uang satu juta dan satu handphone itu berhasil juga dibawa kabur," jelasnya.
Namun saat berada di rumah tantenya itu, Fitri mendadak kerasukan roh halus. Kepada para keluarganya, Fitri yang tengah kerasukan memaksa diantar ke suatu tempat untuk menunjukkan keberadaan pelaku jambret.
"Saat itulah, Fitri yang kerasukan diantar oleh abang-abangnya naik kreta," ujar Masraya.
Dengan mengikuti petunjuk Fitri, para keluarga korban itu pun mengarah menuju kawasan jalan Aek Matio Rantauprapat. Di daerah permukiman penduduk itu, Fitri pun memberhentikan laju iring-iringan sepeda motor ia dan para keluarganya persis di sebuah joglo yang tengah ditongkrongi sejumlah remaja.
"Nah, di joglo itulah, Fitri yang kerasukan menangkap Sanjaya, salah satu dari sekian orang anak muda yang nongkrong di tempat itu. Fitri bilang ABG itu adalah satu dari dua pelaku yang menjambretnya," terang Masraya.
Atas dasar tuduhan Fitri yang tengah kerasukan itu, para keluarganya pun langsung membawa Sanjaya ke rumah Masraya. Namun saat diintrogasi di rumah keluarga oknum Kepala Lingkungan Gang Cempaka itu, Sanjaya membantah kalau dirinya adalah pelaku jambret seperti yang dituduhkan Fitri.
Karena dia tidak mengaku, polisipun dipanggil dan Sanjaya dibawa ke kantor polisi. Meski dalam keadaan kerasukan, ia dan keluarganya sangat mempercayai Fitri yang mengungkap Sanjaya adalah salah seorang pelaku penjambretan.
Sebab katanya, hal serupa pernah dialami Fitri, yang beberapa bulan lalu juga kerasukan saat menjadi korban pencurian.
"Beberapa bulan lalu handphone Fitri dicuri temannya. Seketika itu ia juga kerasukan dan berhasil menangkap pelakunya. Handphonenya pun kembali," jelasnya.
Kecurigaan terhadap Sanjaya, tambah Masraya, juga diperkuat dengan bentuk tubuhnya yang sangat mirip dengan ciri-ciri salah satu pelaku penjambretan itu.
"Kata keponakan saya ciri-ciri Sanjaya memang mirip salah satu penjambret. Makanya kami serahkan ke polisi," tambahnya.
Sementara Kapolres Labuhanbatu AKBP Achmad Fauzi Dalimunthe melalui Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP MT Aritonang yang dikonfirmasi wartawan membenarkan pihaknya telah mendapat aduan tentang aksi pencurian yang dialami kakak beradik itu.
"Dalam laporannya, dompet berisi uang Rp1 juta dan satu handphone dibawa kabur pelaku," ujarnya, Selasa (21/01) di Mapolres Labuhanbatu.
Aritonang juga membenarkan kalau keluarga korban telah menyerahkan seorang remaja berinisial Sanjaya yang diduga sebagai pelaku penjambretan.
"Namun karena tak cukup bukti, Sanjayapun telah dibebaskan," tandasnya. [rgu]
KOMENTAR ANDA