Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan saat ini pemerintah memiliki cadangan beras untuk rakyat miskin sebanyak 365 ribu ton. Beras cadangan ini diperuntukkan saat terjadinya bencana seperti banjir, kekeringan maupun gunung meletus.
Jumlah ini sendiri menurutnya sangat jauh dari kondisi ideal, dimana jumlah idelnya berkisar antara 1 hingga 1,5 juta ton.
"Cadangan beras pemerintah yang ideal antara 1-1,5 juta ton," katanya dilansir Merdeka.com, Minggu (19/1/2014).
Minimnya cadangan beras pemerintah ini menurut Sutarto disebabkan belum terealisasinya anggaran untuk tambahan pengadaan cadangan beras miskin sebanyak 268 ribu ton. Sehingga untuk membantu masyarakat pada daerah bencana, praktis hanya mengandalkan jumlah yang ada.
Pada pembagiannya, setiap kabupaten, mempunyai kewenangan untuk meminta beras raskin kepada Bulog sebesar 100 ton dan setiap provinsi ada tambahan 200 ton. Sehingga jika kabupaten mengalami kekurangan, hal tersebut bisa dibantu dari provinsi.
"Kalau kurang lagi, gubernur diberikan hak untuk meminta kepada menko kesra, jadi nanti menko kesra yang menugaskan kepada Bulog untuk menyalurkan," ujarnya.
Sutarto menegaskan persediaan beras raskin yang ada di Bulog masih mencukupi untuk kebutuhan delapan bulan ke depan. Stok tersebut tersebar diseluruh wilayah gudang Bulog.
"Misalnya ada nelayan yang tidak bisa melaut, pemerintah tinggal minta Bulog untuk mengeluarkan cadangnya. Mekanisme ini dilakukan agar menjaga dan membantu masyarakat kecil tadi," jelasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA