
"Masyarakat kan bisa menilai secara langsung, bukan partai politik," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Isran Noor mengkritisi pemerintah Indonesia yang terkesan memihak pada kepentingan asing dalam pemanfaatan kekayaan alam Indonesia. Salah satu yang dicontohkannya yakni soal lemahnya posisi tawar Indonesia dalam mengembalikan perusahaan PT. Indonesia Auliminium (Inalum) yang selama ini dikuasai oleh Jepang.
"Untuk mendapatkan perusahaan tersebut kita harus membayar dan sekarang kita tidak tau apa yang tersisa disana," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA