Gara-gara tak mampu mengendalikan dirinya yang dipengaruhi alkohol, seorang mantan eksekutif kedirgantaraan, menampar seorang balita yang menangis dalam penerbangan.
Tak hanya itu, Joe Rickey Hundley, warga negara Amerika Serikat itu juga mengeluarkan kata-kata bernada rasis kepada sang balita pada penerbangan Delta Air Lines, keberangkatan Minneapolis menuju Atalanta pada Oktober tahun lalu.
Hundley pun pada Senin (6/1/2014) kemarin akhirnya dijebloskan ke penjara selama enam bulan setelah mengakui kesalahannya di depan juri pengadilan.
"Saya sangat menyesal. Saya menjadikan hari yang paling mengerikan di hidup saya jauh lebih buruk untuk diri saya sendiri dan orang lain." ujarnya di dalam pengadilan yang digelar di Atalanta.
Pengacara Hundley mengatakan kliennya telah terbang ke Atlanta untuk mencabut alat bantu kehidupan dari tubuh anaknya yang koma akibat overdosis insulin. Ia sangat tertekan secara emosional. Dia juga menyalahkan alkohol untuk perilakunya pada saat penerbangan itu.
Sementaraitu, sebelumnya ibu si anak itu juga mengatakan Hundley terlihat mabuk. Dia menggunakan kata-kata bernada rasial ketika bocah itu, yang bernama Jonah, mulai menangis saat pesawat turun.
"Dia memperlakukan saya dan Jonah seperti kami bukan manusia dan ia pantas untuk dihukum," ujar Jessica Bennet, ibu angkat dari Jonah, balita kulit hitam berusia 19 bulan. [hta]
KOMENTAR ANDA