post image
KOMENTAR
Sejumlah kalangan memperperbincangkan kalender tahun 2014 yang sama persis dengan penanggalan di tahun 1997.  Kemiripan dua kalender yang berselang selama 17 tahun ini memicu kehebohan tersendiri di media sosial.

Spekulasi bermunculan, soal siklus pengulangan 17 tahunan hingga mencari kaitan tahun tertentu dengan tahun sebelumnya.

Di jejaring sosial Facebook, para pemilik account mengulas tentang kemiripan kalender.  Facebooker Fuad TiJe berujar, kesamaan kalender 1997 dan 2014 merupakan keunikan sendiri. “Fakta yang unik bahkan tidak ada bedanya sama sekali,” ujarnya.

Facebooker @vin memperkirakan, beberapa peristiwa penting yang terjadi tahun 1997 akan terulang kembali di tahun 2014. Namun, dia berharap, kejadian buruk di tahun 1997 seperti bencana alam dan kerusuhan tidak kembali terulang.

“Semoga tidak seperti tahun 1997, presiden yang dipilih lewat pemilu dijatuhkan di tengah jalan oleh rakyat,” komennya.

Pemirsa berita Detik.com @aris.subagyo menduga, hal yang buruk tahun 1997 akan terulang kembali pada tahun iuni. “Mungkin yang akan sama seperti dolar merangkak naik, dan akan terjadi Neo Reformasi,” ujarnya.

Komentator media online Miki El Nando @miki72006 mengungkapkan fakta,“Tahun 2014 ini, tanggal 4 bulan 4, 6 bulan 6, 8 bulan 8, 10 bulan 10, dan 12 bulan 12 jatuh pada hari Jumat semua.”

Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin menjelaskan, kesamaan kalender merupakan siklus 28 tahun.

“Yang sudah pasti itu adalah siklus 28 tahun. Itu pasti berulang di tahun mana pun,” ujarnya.

Angka 28 tahun itu berasal dari perhitungan tahun kabisat yang muncul setiap 4 tahun lalu dikalikan jumlah hari dalam satu pekan yakni tujuh.  “Jadi susunan hari akan berulang setiap empat tahun, kalau harinya sama 4 x 27 tahun sama dengan 28 tahun. Pola yang sama setiap kalender,” jelas Thomas.

Namun, lanjut dia,  ada tahun-tahun tertentu yang tidak mengikuti siklus 28 tahunan. Sebab, ada yang berpendapat tahun tertentu bukan kabisat. “Seperti tahun 1200 atau 1900 itu tidak mengikuti siklus 28 tahunan,” terang Thomas. [rmol/hta]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa