MBC. Pemerintah Amerika Serikat terus dihantui teror. Setelah mengklaim berhasil membunuh pemimpin Al Qaeda, Usama bin Laden dan memecah sisa-sia kekuatannya, kini teror lain masih mengancam negara adidaya itu.
Seperti yang dikutip dari AFP, kini pemerintah AS masih diteror oleh kekuatan-kekuatan maya yang dapan melancarkan serangan siber kapan saja.
Hampir separuh dari para pemimpin pertahanan nasional AS atau 45,1 persen, yang menjawab jajak pendapat Defense News, mengidentifikasi perang siber sebagai bahaya terbesar AS.
Yang ditanyai dalam jajak pendapat ini adalah para pemimpin kebijakan pertahanan nasional, militer, anggota Kongres dan industri pertahanan.
Terorisme dianggap ancaman terbesar oleh para pemimpin Republik, sedangkan kubu Demokrat menganggap perubahan iklim sebagai ancaman terbesar.
Lebih dari 350 pejabat senior pertahanan turut dalam jajak pendapat akhir November itu untuk menjawab lusinan pertanyaan meliputi masalah-masalah pertahanan.
Iran dianggap ancaman paling besar di Timur Tengah (54 persen), disusul terorisme (43,3 persen), sedangkan di Asia, China dianggap sebagai ancaman terbesar (47,6 persen), disusul Korea Utara (28,8 persen). [hta]
KOMENTAR ANDA