Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan meminta PT Pertamina (Persero) mewaspadai penyelewengan elpiji 3 Kg. Hal ini menyusul naiknya harga elpiji ukuran 12 Kg sehingga mendorong banyak konsumsen beralih menggunakan elpiji bersubsidi tersebut.
“Kalau ini tidak diawasi dan dibiarkan terjadi, maka elpiji ukuran 3 Kg akan raib dari Kota Medan walaupun kuota mencukupi,” kata Ketua Komisi C DPRD Kota Medan A Hie SH, Minggu (5/1/2014) menyikapi naiknya harga elpiji ukuran 12 Kg.
Dikatakannya, penyaluran elpiji 3 Kg dari agen ke sub agen ada selisih harga sekitar Rp11.800, sedangkan dengan elpiji ukuran 12 Kg selisihnya cukup jauh.
“Inilah yang membuat para pengusaha kuliner skala besar berbondong-bondong membeli elpiji subsidi tersebut guna menutupi cost yang lebih besar dari pembelian elpiji ukuran 12 Kg,” kata A Hie.
Karenanya, sebut Bendahara Fraksi Partai Demokrat ini, Pertamina selaku penyalur diminta fokus terhadap penyaluran kuota elpiji bersubsidi ke sub agen agar menjualnya kepada masyarakat yang benar-benar layak mendapat subsidi.
“Jangan nanti sub agen itu menjualnya kepada yang seharusnya tidak berhak. Kalau ini terjadi, masyarakat miskin yang seharusnya mendapat jatah elpiji bersubsidi itu mau usaha apa?,” sebut A Hie mempertanyakan.
Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), A Hie juga meminta turut serta mengawasi sembari mengecek para agen dan sub agen dalam penyaluran elpiji guna memastikan orang-orang yang mendapatkan elpiji bersubsidi itu benar-benar berhak menerimanya.
“Kalau itu nanti ditemukan (penyelewengan), Disperindag harus menindak tegas guna memberikan efek jera,” ujarnya.
Menurut A Hie, hal ini perlu dilakukan guna menghindari terjadinya permainan antara agen dan sub agen dengan pengusaha terhadap pembelian elpiji bersubsidi itu, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, terutama masyarakat miskin.
“Baik Pertamina maupun Disperindag jangan tutup mata terhadap hal ini. Silakan agen dan sub agen berusaha dengan kapasitasnya, tapi jangan mencari untung dari jatah orang miskin,” katanya mengingatkan. [dito]
KOMENTAR ANDA