Konsumen elpiji di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) menjerit karena harga elpiji 12 Kg di kabupaten itu mencapai Rp165 ribu per tabung di tingkat pengecer. Padahal, minggu keempat Desember 2013 lalu, masih Rp105.000 per tabung.
Surni, warga Desa Sisumut, Kotapinang, Jumat (3/1/2014) mengaku kenaikan harga gas itu memukul perekonomian warga, termasuk dirinya yang berprofesi pedang gorengan.
Ibu rumah tangga ini mengatakan, dalam tempo beberapa hari terjadi beberapa kali kenaikan harga elpiji di daerahnya. Desember 2013 saja kenaikan harga elpiji terjadi dua kali.
"Pada Minggu keempat bulan Desember 2013 harga elpiji masih berkisaran antara Rp105.000. Lalu naik menjadi Rp108.000 per tabung," jelasnya.
Terakhir per Januari 2014, harga elpiji kembali naik menjadi Rp165.000 per tabung.
"Sebagai penjual gorengan dengan kenaikan elpiji 12 Kg ini sangat mempengaruhi keuntungan saya dari hasil penjualan," ujarnya.
Surni mengaku jika biasanya rata-rata memperoleh penghasilan kotor berkisar Rp175 ribu per hari, kini penghasilannya turun drastis, bahkan kini terancam gulung tikar karena tidak mampu lagi membeli isi ulang gas 12 Kg yang saat ini sangat mahal harganya itu.
Sementara itu ketersediaan elpiji ukuran 3 Kg masih mengalami kelangkaan di daerahnya. Ia berharap kepada Pemkab Labusel segera turun tangan mengatasi kelangkaan elpiji di Labusel.
Lucunya, Kabag Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Labusel Syahman Ritonga mengatakan, sesuai pengawasan pihaknya di lapangan, harga elpiji 12 Kg di daerah itu masih berkisar Rp90ribuan per tabung di tingkat distributor maupun agen elpiji.
"Memang minggu pertama pada bulan Januari 2014 kita sudah mendengar adanya informasi kenaikan harga (elpiji)," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Labusel Hasraruddin Daulay mengatakan, dengan naiknya harga elpiji 12 Kg mencapai Rp165.000 per tabung, pemerintah daerah itu diminta segera turun ke lapangan sekaligus membentuk tim monitoring terhadap harga di tingkat agen dan distributor elpiji.
"Jika ada konsumen yang keberatan dengan kenaikan harga gas elpiji itu, pintu DPRD terbuka lebar menerima pengaduan. Agar kita (DPRD) gelar rapat dengar pendapat (RDP) untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga elpiji itu, dengan mengundang dinas terkait, agen maupun distributor elpiji di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan," tandasnya. [dito]
KOMENTAR ANDA