Sebagai bagian dari proses untuk mencari dan menguji kapasitas Kandidat Capres Rakyat 2014, Komite Konvensi Rakyat akan melangsungkan Debat Publik.
Menurut rencana, Debat Publik pertama akan dilangsungkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) pada Minggu (5/1).
Namun acara yang sudah siap digelar tersebut, terpaksa dialihkan lokasinya karena diduga ada intervensi yang melarang Konvensi Rakyat diselenggarakan di Kampus Unair tersebut.
"Bagaimanapun Debat Publik Capres Konvensi Rakyat harus jalan terus. Kami pun memindahkan lokasi Debat ke Hotel Majapahit," kata Ketua Komite Konvensi Rakyat, Salahuddin Wahid, kepada wartawan Jumat (3/1/2012).
Menurut Gus Solah, sapaan akrab Salahuddin Wahid, dipilihnya Hotel Majapahit karena hotel ini memiliki akar sejarah yang kuat terutama semangat perjuangan merebut kemerdekaan.
"Konvensi Rakyat hadir untuk mengajak rakyat Indonesia berperan serta memilih pemimpin alternatif dalam pesta demokrasi 2014, sehingga jumlah golongan putih (golput) bisa berkurang," katanya.
Menurut Anggota Komite Konvensi Rakyat, Tjuk Kasturi Sukiyadi, Debat Publik ini adalah salah satu bentuk kepedulian dan tanggung jawab bersama akan nasib bangsa di masa depan.
Doktor dan pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair ini mengimbau masyarakat Indonesia untuk memilih pemimpin yang benar-benar mampu memajukan bangsa dan menyejahterakan rakyat.
"Mari ramaikan pesta demokrasi dengan mencoblos pemimpin yang berkualitas dan berkarakter," ujarnya.
Sedangkan Sekretaris Komite, Rommy Fibri, menambahkan bahwa ketujuh kandidat Capres Rakyat sudah siap untuk adu kualitas. Selain memaparkan visi dan misinya, para kandidat juga akan ditanya oleh Panelis yang terdiri atas tokoh-tokoh nasional di Jakarta dan tokoh masyarakat Surabaya.
Menurutnya, tujuh Kandidat Capres Rakyat yang akan mengikuti Debat Publik adalah Anni Iwasaki (Tokoh Perempuan), Isran Noor (Bupati), Ricky Sutanto (Pengusaha), Rizal Ramli (Mantan Menteri), Sofjan Siregar (Rektor Universitas Islam Eropa), Tony Ardie (Aktifis Senior), dan Yusril Ihza Mahendra (Mantan Menteri). [rmol/dito]
KOMENTAR ANDA