Hujan yang turun sepanjang Sabtu malam hingga Minggu petang tadi membuat permukaan Sungai Deli kembali naik.
Alhasil, sejumlah kawasan permukiman yang terletak di bantaran sungai tersebut kembali terendam air.
Warga yang menjadi korban banjir mengaku kondisi seperti ini sudah
menjadi rutinitas bagi mereka setiap kali hujan turun dengan deras.
“Udah biasa bang,” kata salah seorang warga Kelurahan Kampung Aur, Nuh
(45), Minggu (29/12/2013).
Nuh menyebutkan rutinitas banjir yang mereka alami sudah membuat
mereka lebih antisipatif terhadap banjir yang kadang datang secara
tiba-tiba.
Hal ini membuat warga di kawasan tersebut tidak pernah menjadi korban, meskipun terkadang banjir yang terjadi disertai arus deras mengingat banjir tersebut menjadi bagian dari luapan air sungai.
“Semua warga di sini sudah tau kapan harus meninggalkan rumah Bang,
hanya dengan melihat airnya saja,” ujarnya.
Meski sudah terbiasa dengan banjir yang terjadi, mereka tetap berharap agar pemerintah memperhatikan kondisi permukiman mereka.
Harapan agar permukiman tidak terkena banjir lagi tetap mereka kemukakan, meskipun mereka juga sudah 'kehabisan akal' untuk membebaskan permukiman mereka dari banjir .
“Ya maunya jangan banjir lagilah bang, cemana-cemana ya
pemerintahlah yang mencari caranya,” sebutnya.
Kelurahan Kampung Aur menjadi salah satu dari sekian kawasan yang
kerap menjadi titik banjir di Kota Medan. Selain lokasi tersebut,
sejumlah kelurahan lainnya juga kerap mengalami hal yang sama karena
letaknya yang berada di bantaran sungai. [dito]
KOMENTAR ANDA