Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku heran atas tindakan Bupati Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur, Marianus Sae, yang memblokade Bandara Turelelo Soa.
"Saya heran saja, dan kaget. Kenapa beliau (Bupati Ngada) jadi arogan seperti itu. Padahal beliau yang saya tahu sosok yang baik dan bersahabat," kata Dahlan di Jakarta, Senin (23/12/2013).
Menurut Dahlan, mengenal jauh sosok Marianus ketika Kementerian BUMN melakukan kerja sama dengan Pemda Kabupaten Ngada untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah itu.
"BUMN akan membangun waduk seluas 20.000 hektare. Selain itu BUMN juga menjalin kemitraan dengan menggalakkan pengadaan sapi," kata Dahlan.
Dahlan menambahkan, Bupati Marianus merupakan pejabat NTT yang memiliki prinsip mulia untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
"Sejak terpilih, dia tidak mau menggunakan mobil dinas meskipun sudah dianggarkan dari APBD. Ia juga siap bertaruh diberhentikan, dan terus berjuang untuk orang miskin," ujar Dahlan.
Ia menjelaskan, kasus pemblokiran Bandara Turelelo Soa tersebut terkait dengan pemesanan tiket pesawat PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang merupakan perusahaan milik negara (BUMN).
"Saya sudah cek langsung ke Merpati. Laporannya, pemesanan tiket oleh petugas Trans Nusa (perusahaan penerbangan lokal). Tapi kemudian diketahui tiket tersebut merupakanan pesanan khusus dari Bupati," ujar Dahlan.
Ketika itu tambahnya, pesanan tiket pesawat Merpati memang penuh karena memasuki masa perayaan Hari Natal dan Tahun Baru.
"Merpati sesuai prosedur menyatakan bahwa sesungguhnya tiket pesawat penuh," ujarnya.
Meski demikian, manajemen Merpati setempat sempat mengambil langkah dengan memindahkan satu penumpang untuk diisi oleh Bupati Marianus.
Namun, hingga pesawat itu terbang kursi yang sejatinya disiapkan untuk Bupati tersebut tidak terisi.
"Untuk menyelesaikan masalah itu saya sudah coba menghubungi pak Bupati, menelepon hingga lima kali. Saya juga sudah SMS, tapi belum dijawab," ujar Dahlan. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA