Masih tingginya aktivitas Gunung Sinabung dan status masih Awas, maka masa tanggap darurat diperpanjang kembali dari 22 Desember 2013 hingga 4 Januari 2014. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan radius aman lebih dari 5 km dari puncak kawah. Saat ini pengungsi 18.166 jiwa (5.644 KK) tersebar di 31 titik.
"Belum dapat dipastikan hingga kapan masyarakat harus terus mengungsi. Semua tergantung pada aktivitas Gunung Sinabung," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya kepada Medanbagus.Com, Minggu (22/12/2013).
Menurutnya, pada Minggu ini, terjadi 93 kali gempa frekuensi rendah 8 kali gempa guguran. Akibatnya aktivitas ekonomi dan matapencaharian masyarakat terganggu dengan hal itu.
Diketahui sebelumnya, hasil pantauan dari satelit menunjukkan adanya peningkatan konsentrasi kubah magma pada puncak Gunung Sinabung. Kondisi ini harus diwaspadai, karena lava pijar bisa menyembur dari gunung api tersebut kapan saja.
Pejabat Pelaksana Pengamatan dan Penyelidikan gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika menjelaskan, selain gempa vulkanik yang terus meningkat, kondisi struktur Gunung Sinabung juga mulai mengalami perubahan cukup signifikan.
"Meskipun secara kasat mata kondisi gunung terlihat tenang dan hanya mengeluarkan asap putih dari kepundan-nya, tapi potensi erupsi besar dapat terjadi kapan saja," ujarnya seperti dilansir Kini.co.
Perubahan signifikan pada kondisi struktur Gunung Sinabung, lanjut Suantika, juga menyebabkan terjadinya longsoran di sekitar badan gunung.
"Selain itu, sesuai hasil pantauan dari satelit, pada puncak gunung teramati bentuk kubah magma yang kapan saja dapat menyemburkan lava pijar," ucapnya.
Untuk itu, pihak PVMBG terus mengimbau warga agar tidak lagi beraktivitas pada zona merah (radius 5 km) Gunung Sinabung. Hal ini diingatkan untuk menghindari erupsi dalam skala besar yang dapat kapan saja terjadi. [ded]
KOMENTAR ANDA