Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri menjadi fenomena baru di Medan. Dalam enam bulan terakhir saja, setidaknya lebih dari enam kasus terjadi. Tiga diantara kasus gantung diri tersebut dilakukan mahasiswa/i yang diduga akibat kisah percintaan mereka.
Terakhir dialami Ahmad Johandi (21), warga Jalan Panglima Denai, Kecamatan Medan Denai yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis tersebut.
Korban mengakhiri hidupnya dengan seutas tali nilon berwarna kuning yang digantungnya di pohon tak jauh dari bengkel las miliknya pamannya Zuliadi (43).
Mayat korban pertama kali ditemukan Jumat (20/12/2013), oleh sepupunya Michael Pratama (18).
Michael mengaku, korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi akan kehidupan cintanya. Korban pacaran sama sepupunya yang di bawah umur. Mereka sudah tiga tahun pacaran dan baru belakangan ini ketahuan sama keluarganya.
"Korban pernah cerita sudah sering melakukan hubungan badan layaknya suami istri. Nah tadi malam, orang tua korban menelpon kakeknya yang ada di Air Joman (Batubara-red) untuk menyelesaikan aib ini. Namun, saat kakeknya masih dalam perjalanan ke Medan, korban sudah mengakhiri hidupnya," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh sepupu korban lainnya, Heri Irawan (22). Dirinya menyatakan bahwa korban merupakan anak yang pendiam.
"Pendiam anaknya bang dan jaranglah mau ngomong sama kami. Memang dia pacaran sama sepupunya yang dibawah umur dan sampai sudah berhubungan badan. Kakeknya dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan ini apakah mau dinikahkan apa tidak," katanya.
Kapolsek Medan Area, Kompol Rama S Putra saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
"Benar dan mayat korban sudah di rumah sakit Pringadi untuk diotopsi. Kita masih selidiki dan meminta keterangan saksi tentang motif korban bunuh diri," ujarnya.
Gantung diri karena hubungan asmara ini juga pernah terjadi pada seorang mahasiswa semester akhir Universitas Medan Area, Ahmad Adli (24). Dia ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya Jalan Gurilla No 61, Kelurahan Sei Kera Hilir I, Kecamatan Medan Perjuangan, pada 12 November lalu. Tindakan nekat tersebut dilakukan Ahmad diduga karena pujaan hatinya direbut orang lain.
Sementara Tara br Tampubulon (22), mahasiswi Panca Budi juga juga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung di kamar kosnya, Februari 2013 lalu. Mahasiswi jurusan Peternakan asal Balige itu, bunuh diri diduga karena ditinggal pergi pacarnya. [ded]
KOMENTAR ANDA