Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) memberikan kompensasi sebesar Rp50 ribu per hari kepada pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang bersedia bekerja. Kompensasi tersebut merupakan Program Pemberdayaan Masyarakat Pengungsi yang tersebar di sejumlah titik penampungan.
Hal ini disebutkan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi saat bertemu Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) TNI Letjen Budiman di Hotel Grand Aston, Jalan Balai Kota Medan, Kamis (19/11/2013).
Hadir dalam acara tersebut Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Pangdam I/BB Mayjen TNI Istu Hari Subagio, Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan, Ketua DPRD Sumut Saleh Bangun, Kajati Sumut Bambang Setyo Wahyudi SH MM, Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Didik Wahyudi, Kabinda Sumut Brigjen Cucu Sumantri, Ketua Pengadilan Tinggi Sumut A TH Pudjiwahono SH MHum, Bupati Simalungun JR Saragih, dan sejumlah pejabat jajaran Kodam I/BB.
Dalam kesempatan tersebut, Erry menyatakan, berdasarkan data terkini, jumlah pengungsi yang tersebar di 31 titik mencapai 18 ribu orang. Sebagian besar ditampung di jambur, rumah ibadah, gedung pertemuan dan tanah lapang.
“Hingga kini masyarakat belum diizinkan pulang ke rumah terutama bagi mereka yang tinggal di radius 3 kilometer karena Gunung Sinabung masih dalam status awas,” sebut Erry.
Menurut Erry, kondisi tersebut menyebabkan warga tidak dapat beraktifitas seperti biasanya. Bahkan warga yang selama ini menggantungkan hidup dari pertanian di kaki Gunung Sinabung, terpaksa meninggalkan lahannya dan kehilangan mata pencarian.
“Untuk menjamin pengungsi dapat memenuhi kebutuhan, maka digulirkan Program Pemberdayaan Masyarakat Pengungsi yang berlangsung selama 20 hari sejak tanggal 10 hingga 30 Desember 2013,” tambah Erry.
Kompesasi tersebut merupakan bentuk perhatian Pemprovsu terhadap pengungsi yang tidak dapat melakukan aktifitas pertanian karena terpaksa tinggal di lokasi penampungan. Penyaluran kompensasi sendiri disalurkan melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), termasuk apa saja bidang pekerjaan yang diberikan kepada pengungsi.
“Silakan berkoordinasi dengan BPBD bagi warga pengungsi yang ingin bekerja. Apa bentuk pekerjaan akan ditentukan oleh BPBD juga. Program ini salah satu langkah memberdayaakan masyarakat yang tidak dapat bekerja seperti biasa akibat erupsi Gunung Sinabung,” ujar Erry.
Dalam kesekmpatan yang sama, Erry juga menyampaikan apresiasi kepada aparat TNI yang telah terlibat aktif dalam penanggulangan bencana Gunung Sinabung dalam 3 bulan terakhir.
“Pemprovsu dan BPBD Sumut sangat terbantu dengan adanya pengerahan pasukan TNI dalam penanggulangan erupsi Sinabung,” sebut Erry.
Selain menyatakan apresiasi, pertemuan Wagubsu dengan Kasad juga mengulas sejumlah perkembangan di Sumut, termasuk kondisi kondusifitas keamanan.
Sementara Kasad TNI Letjen Budiman mengatakan, TNI akan menambah personel untuk membantu pengungsi jika Gunung Sinabung meletus.
“Tugas prajurit TNI adalah membantu masyarakat. Jika dibutuhkan, akan ditambah jumlah personel untuk membantu penanganan Gunung Sinabung,” sebut Budiman.
Budiman juga menjelaskan, TNI tidak hanya bertanggungjawab menjaga keutuhan NKRI, tetapi juga dalam penanganan bencana alam dan pengabdian masyarakat. Salah satunya adalah Program Perbaikan Rumah Kumuh Warga Kurang Mampu di sejumlah lokasi di Sumut.
“Khusus di Sumut, TNI memiliki program membantu perbaikan rumah warga kurang mampu. Pada tahun 2013 saja, sudah 1.500 rumah yang diperbaiki dengan melibatkan Kodim yang tersebar di Sumut,” ujar Budiman.
Dalam kunjungan kerjanya ke Sumut, Kasad dan rombongan juga mengunjungi penduduk di Kabupaten Karo dan melihat langsung operasi militer di wilayah Kabupaten Karo. [ded|dito]
KOMENTAR ANDA