Mantan kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang kini menjadi staf ahli Menteri ESDM, Surono menyatakan, aktivitas gempa Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, masih tinggi.
Pada Sabtu (14/12) pukul 18.00-24.00 WIB, PVMBG melaporkan, dari seismisitas terjadi sebelas kali gempa frekuensi rendah, 436 kali gempa hybrid dan delapan kali gempa hembusan. Tremor dan amplitudanya mencapai maksimum dua mm.
Berlanjut tengah malam hingga pukul 6 pagi tadi, Minggu, 15/12, sudah terjadi lima kali gempa vulkanik dalam, tujuh gempa frekuensi rendah, 435 kali gempa hybrid dan sembilan kali gempa hembusan.
"Tremor menerus pukul 00:00-06:00 WIB, amplituda maximum dua mm," tulis Surono melalui pesan elektroniknya.
Dengan kondisi tersebut Gunung Sinabung berpotensi untuk erupsi. Namun belum dapat dipastikan apakah letusannya efusif (erupsi tanpa letusan), atau eksplosif (erupsi dengan letusan) ke depan.
Hingga saat ini status Gunung Sinabung tetap 'awas' dan pada radius lima km harus steril. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius kurang dari lima kilometer.
Data BNPB menyebutkan, jumlah pengungsi hingga kemarin petang terus bertambah. Hari ini tercatat jumlah pengungsi mencapai 17.939 jiwa (5.545 kepala keluarga). Mereka tersebar di 31 titik lokasi pengungsian. Surono pun mendoakan agar para pengungsi senantiasa dalam lindungan-NYA.
"Selamat berhari Minggu, semoga Tuhan memberkati kepada kita semua, baik yang masih di pengungsian dan yang dapat berkumpul bersama keluarga tercinta," pintanya.
"Penantian adalah pekerjaan yang membosankan, namun kesabaran adalah bagian dari ketekunan dalam berproses untuk meraih yang terbaik," sambungnya. [rmol|ded]
KOMENTAR ANDA