Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan Sumatera Utara (Sumut) harus memiliki pelabuhan khusus untuk Crude Palm Oil (CPO) yang dapat disinggahi kapal dan tanker besar dari seluruh dunia. Keberadaan pelabuhan khusus CPO tersebut akan melayani keluar-masuk hasil olahan industri hulu dan hilir CPO.
Hal ini disampaikan Dahlan Iskan saat menjadi keynote speaker dalam acara dialog yang merupakan rangkaian kegiatan Reuni Akbar Ikatan Alumni Universitas Sumatera Utara (IKA-USU) yang berlangsung di halaman Auditorium Kampus USU, Sabtu (14/12/2013).
Hadir dalam dialog tersebut Rektor USU Prof Dr Syahril Pasaribu, Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho ST MSi, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi selaku ketua panitia reuni, dan utusan khusus Presiden Letjen (Purn) TB Silalahi, serta tiga Anggota DPD asal Sumut yakni Rahmat Shah, Damayanti Lubis, dan Parlindungan Purba.
Turut hadir Ketua MWA USU Joefly Bahruny, Sekretaris Panitia Reuni Akbar USU Ir H Awaluddin Thayab, Bendahara Laksama Sukardi, Ketua Presedium IKA USU Sofyan Raz, para Direktur PTPN II, III, dan IV, Direksi PT Inalum dan Pelindo serta ribuan undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dahlan Iskan menyatakan, pengembangan ekonomi Sumut masih terkendala akibat sejumlah persoalan, diantaranya sarana dan prasarana seperti pelabuhan laut dan akses jalan tol.
Pelabuhan Belawan yang ada saat ini belum mendukung secara signifikan dalam melayani kebutuhan ekspor impor dalam skala besar karena keterbatasan kapasitas lokasi penampungan barang cargo dan panjang dermaga.
“Saya sudah meminta PT Pelindo untuk membangun dermaga baru dengan kedalaman 14 meter di Kuala Tanjung (Batu Bara), sehingga bisa disandari oleh kapal-kapal besar. Seiring dengan itu, pelabuhan khusus CPO juga disiapkan dengan harapan Sumut akan menjadi pusat CPO dunia di masa mendatang,” sebut Dahlan.
Dahlan Iskan juga berharap Fakultas Teknik dan Ekonomi USU bisa memberikan sumbangan berupa kajian teknis dan ekonomi dalam pembangunan jalan tol Sumatera karena rencana pembangunannya selalu terhambat oleh kajian teknis dan ekonomis.
“Saya sangat gemes, mengapa pembangunan jalan tol Sumatera terhambat dan mentah lagi karena kajian teknis dan ekonomisnya. Karena itu, USU harus mengambil peran dan mendukung melakukan kajian agar rencana itu terealisasi,” harap Dahlan. [ded/dito]
KOMENTAR ANDA