post image
KOMENTAR
Aktivitas Gunung Sinabung terus meningkat dalam lima hari terakhir. Secara visual tidak terlihat secara menyolok tetapi secara kegempaan sejak lima hari terakhir mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Berdasarkan data PVMBG Badan Geologi, sejak Selasa (10/12/2013) kegempaan vulkanik sekitar 400, kemudian meningkat 500, 700, dan kemarin mencapai 1.000 kali gempa vulkanik.

"Pada Sabtu (4/12/2013) pukul 06.00 - 12.00 WIB secara visual terlihat asap putih tebal setinggi 100-400 meter dari puncak Gunung Sinabung," demikian dijelaskan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

Sedangkan dari seismisitas 32 kali gempa frekwensi rendah; 388 kali gempa hybrid, dan 6 kali gempa hembusan. Tremor dan amplituda maksimum 1 mm. Ini terkait dengan kondisi magma yang kini berkedalaman sekitar 2 km dari kubah kawah.

Dengan kondisi tersebut Gunung Sinabung berpotensi erupsi. Namun belum dapat dipastikan apakah letusannya efusif (erupsi tanpa letusan) atau eksplosif (erupsi dengan letusan) ke depan.

Status AWAS dan radius 5 km dari puncak kawah Gunung Sinabung harus kosong dari aktivitas manusia tetap diberlakukan. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius kurang dari 5 km tersebut.

Sementara jumlah pengungsi terus bertambah. Dari data BNPB yang dikemukakan Sutupo, pada Sabtu (14/12/2013) sore jumlah pengungsi menjadi 17.939 jiwa (5.545 KK) yang tersebar di 31 lokasi.

Sebelumnya pada Selasa (10/12/12), jumlah pengungsi sebanyak 17.201 jiwa (5.503 KK), Rabu 17.392 jiwa (5.547 KK), Kamis 17.844 jiwa (5.513 KK), dan Jumat 17.918 jiwa (5.537 KK).

Berdasarkan laporan Komandan Tanggap Darurat Erupsi G Sinabung, Letkol Prince Meyer Putong, bertambahnya jumlah pengungsi tersebut disebabkan karena petugas menyuruh warga yang kembali ke rumah di radius 5 km mengungsi.

Selain itu pengungsi yang sebelumnya tinggal di rumah kerabatnya kembali ke pos pengungsian.

"Saat ini masih ada sebagian warga yang tinggal di dalam radius 5 km tidak mau mengungsi. Untuk mengantisipasi para pengungsi kembali ke rumah di radius tidak aman tersebut, aparat menutup jalan-jalan masuk ke desa, melakukan sosialisasi dengan memutar film bahaya gunung api ke masyarakat, dan menempatkan petugas untuk berjaga. [ded/dito]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel