Seratusan pedagang buku yang menolak direlokasi dari sisi timur Lapangan Merdeka, Medan, Kembali unjuk rasa menolak rencana tersebut.
Aksi penolakan mereka lakukan dengan menggelar orasi sambil berkeliling Lapangan Merdeka.
"Kami menolak relokasi, kami mau revitalisasi," teriak Ketua Persatuan Pedagang Buku Lapangan Merdeka, Sainan, Sabtu (14/12/2013).
Penolakan relokasi ini disampaikan sebab Pemerintah Kota Medan menjadwalkan proses relokasi seluruh pedagang dari Lapangan Merdeka ke Jalan Pegadaian selesai akhir tahun 2013 ini.
Sementara menurut para pedagang, lokasi yang mereka tempati saat ini masih merupakan aset dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), sehingga keberadaan mereka rawan digusur oleh perusahaan tersebut.
Pemko sendiri tidak memberikan jaminan mengenai batas waktu mereka akan menempati lokasi barunya.
"Kalau besok atau luas kami digusur lagi, siapa yang bertanggug jawab?," ujarnya.
Selain tidak adanya jaminan, mereka juga menyesalkan rencana pembangunan sky bridge yang dilakukan pada sisi timur Lapangan Merdeka yang saat ini menjadi tempat berjualan para pedagang buku bekas.
Padahal, sesuai dengan perda Kota Medan No 13 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Medan tahun 2011-2013, pembangunan sky bridge tersebut harusnya berada di Jalan Jawa, Kecamatan Medan Timur.
"Kalau perencanaannya di sana, kenapa harus dibangun di sini sehingga kami yang digusur, inikan penzoliman," sebutnya. [dito]
KOMENTAR ANDA