Menganggap perlakuan Gubernur Sumatera Utara tak menyenangkan, seorang tokoh Eksponen 66, Thomas Sitepu, mengadukan insiden yang dialaminya ke tokoh Eksponen 66 di Jakarta seperti Cosmas Batubara, Abdul Gafur, Akbar Tanjung dan Sudi Silalahi.
Thomas Sitepu meminta Gubernur Gatot Pujo Nugroho untuk meminta maaf kepadanya di depan eksponen 66 dan tokoh masyarakat Karo dari lima marga di Jakarta.
Seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, Jumat (13/12/2013), Thomas Sitepu mengaku mendapat perlakuan tak menyenangkan dari Gatot Pujo Nugroho. Dia dicap tak sopan hanya lantaran menyebut Gatot Saudara Gubernur dalam sebuah pertemuan.
Pertemuan tersebut berlangsung di rumah dinas Gubernur, Rabu (11/12/2013), saat Thomas Sitepu dan Gerakan Penyelamat Tanah Karo Simalem (GPTKS), beraudensi menyampaikan situasi politik yang terjadi di Tanah Karo yang semakin memanas. Termasuk soal rencana pemakzulan Bupati Tanah Karo Kena Ukur Karo Jambi Surbakti oleh DPRD Tanah Karo.
"Diawal berbicara saya mengatakan Saudara Gubernur," ujar Thomas yang menyatakan tidak menyangka kalau penyebutan Saudara Gubernur membuat Gatot tersinggung.
"Gatot tidak senang. Setelah itu dia bilang, kau tidak sopan," kata Thomas mengutip apa yang diucapkan Gatot ketika itu.
Mendengar jawaban seperti itu, Thomas mengaku bingung dan sempat membuatnya malu. Dia pun sempat meminta alasan mengapa dirinya dianggap tidak sopan.
Karena merasa dicuekin dan tak dihormati, akhirnya Thomas memilih keluar dari ruang pertemuan, kemudian dengan menumpang becak dia kembali ke penginapan.
Thomas Sitepu lantas menceritakan insiden yang dialaminya kepada tokoh Eksponen 66 lainya, seperti Cosmas Batubara, Abdul Gafur, Akbar Tanjung dan Sudi Silalahi.
Mereka, ujarnya, menyayangkan sikap Gatot yang tak menghormati Thomas yang juga merupakan salah satu anggota masyarakat Karo yang prihatin terhadap persoalan yang terjadi di sana.
Thomas Sitepu mengaku merasa tersinggung dan marah diperlakukan seperti itu. Dan dia meminta Gatot untuk meminta maaf di depan eksponen 66 dan tokoh masyarakat Karo dari lima marga di Jakarta.
Diakuinya, usai meninggalkan pertemuan, Thomas ditelepon protokoler Pemda Sumatera Utara dan mengatakan kalau Gatot minta maaf. Namun Thomas tidak mau menerima permintaan maaf Gatot dan balik menudingnya sebagai Gubernur kacangan.
"Saya minta permintaan maaf langsung ke saya di depan eksponen 66 dan tokoh masyarakat Karo dari lima marga di Jakarta," kata Thomas Sitepu yang saat itu didampingi tokoh masyarakat Karo Jakarta, Hendra Sembiring. [rmol|ded]
KOMENTAR ANDA