Hanya lantaran disebut Saudara Gubernur dalam sebuah pertemuan, Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho tersinggung dan menganggap hal itu tidak sopan.
Peristiwa ini terjadi saat seorang tokoh eksponen 66 yang bergabung dalam Gerakan Penyelamat Tanah Karo Simalem (GPTKS), Thomas Sitepu, bertemu dengan Gatot Pujo Nugroho di rumah dinas Gubernur Sumatera Utara, Rabu (11/12/20103) kemarin.
Thomas Sitepu, seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, Jumat (13/12/2013), mengaku kedatangan dirinya dan GPTKS menemui Gatot untuk menyampaikan situasi politik yang terjadi di Tanah Karo yang semakin memanas, termasuk soal rencana pemakzulan Bupati Tanah Karo Kena Ukur Karo Jambi Surbakti oleh DPRD Tanah Karo.
Namun dalam pertemuan itu, kata dia, terjadi peristiwa tak menggenakkan yang dialaminya sendiri.
Menurut Thomas, saat itu Gatot didampingi oleh Asisten I dan Sekwan Provinsi Sumatera Utara, termasuk Ketua Komisi A DPRD Sumut Layari Sinukaban, tak senang menerima kedatangan Thomas dan kawan-kawan.
Saat giliran Thomas menyampaikan pandangannya, terjadi insiden tersebut.
"Diawal berbicara saya mengatakan Saudara Gubernur," ujar Thomas yang menyatakan tidak menyangka kalau penyebutan Saudara Gubernur membuat Gatot tersinggung.
"Gatot tidak senang. Setelah itu dia bilang, kau tidak sopan," kata Thomas mengutip apa yang diucapkan Gatot ketika itu.
Mendengar jawaban seperti itu, Thomas mengaku bingung dan sempat membuatnya malu. Dia pun sempat meminta alasan mengapa dirinya dianggap tidak sopan.
Karena merasa dicuekin dan tak dihormati, akhirnya Thomas memilih keluar dari ruang pertemuan dan kemudian dengan menumpang becak dia kembali ke penginapan.
Tak lama kemudian Thomas ditelepon protokoler Pemda Sumatera Utara dan mengatakan kalau Gatot minta maaf. Menjawab telepon itu, Thomas tidak mau menerima permintaan maaf Gatot dan balik menudingnya sebagai Gubernur kacangan.
"Sebagai tokoh eksponen 66 saya jelas tersinggung dan marah diperlakukan seperti itu. Tapi saya tidak dendam," ujarnya. [rmol|ded]
KOMENTAR ANDA