"Belum jadi presiden saja sudah bikin acara yang nipu rakyat. Gimana kalo sudah jadi?" Demikian celoteh seorang pengguna media sosial (medsos) menanggapi Kuis Kebangsaan Win-HT yang tayang di RCTI.
Celoteh pengguna Kaskus berakun SaintBuster ini muncul setelah ada dugaan jika kuis kebangsaan Win-HT adalah settingan. Dugaan ini dikuatkan dengan beberapa peserta melontarkan jawaban sebelum pembawa acara mengajukan pertanyaan.
Tak ayal, Kuis Win-HT pun ramai jadi topik perbincangan di media sosial, baik Twitter dan Kaskus hari ini, Selasa (10/12/2013).
Seorang "Kaskuser" dengan akun momod.palsu tak ketinggalan melontarkan kritik terhadap kuis ini.
"Baru bakal calon aja kampanye pembohongan publik lagian ngebet amat sih mau jadi pemimpin negara mana yang punya tuh tipi gonta-ganti partai lagi percuma ngabis-ngabisin duit buat kampanye ga bakal kepilih loh."
Akun lainnya, valach, pun menimpalinya. "Dari awal ane udah tau klo orientasi acara ini memang bukan kuis tp kampanye! awalnya aja udah tipu2 apalagi ntar klo udah jadi."
Sejatinya, kuis yang disponsori pasangan kandidat calon presiden-calon wakil presiden Wiranto-Hary Tanoesoedibjo yang diusung oleh Partai Hanura itu kon bemaksud baik.
Tujuannya untuk menguji wawasan dan pengetahuan warga tentang Indonesia, baik sejarah, geografi, Pancasila, pengetahuan umum, maupun informasi terkini.
Setiap peserta diminta memekikkan kata kunci (password) kuis, yaitu "Bersih, Peduli, Tegas". Kata kunci ini merupakan salah satu jargon yang diusung Wiranto-Hary Tanoe.
Setiap peserta yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar mendapat hadiah, seperti kamera, dispenser, dan lainnya.
Namun niat itu dimentahkan dengan munculnya sebuah video yang diunggah di Twitter dan Kaskus.
Adalah seorang warga bernama Syaifudin dari Trenggalek, Jawa Timur, melontarkan jawaban, "A. Istana Maimun." Padahal, Syaifudin belum memilih pertanyaan yang diajukan.
"Huruf apa Pak? Bukan, Pak. Ini dia nih. Bapak boleh pilih dulu huruf (W, I, N, H, T) yang ada di sebelah saya. Silakan," kata Tifanny, pembawa acara, seraya menunjukkan pilihan huruf yang dapat dipilih Syaifudin.
Syaifudin pun terdengar kebingungan, dan sempat berujar, "Ooh..."
Setelah berpikir sejenak, Syaifudin pun akhirnya memilih pertanyaan yang berada di balik huruf "H". Setelah itu, Syaifudin pun diajukan pertanyaan sebagai berikut: "Istana yang menjadi salah satu ikon Kota Medan dan dibangun pada tahun 1888 adalah?" Di bawah pertanyaan, ada tiga pilihan, yaitu; A. Istana Maimun; B. Gedung Sate; C. Museum Gajah.
Syaifudin pun kembali mengulang jawaban, "A. Istana Maimun", yang dinyatakan benar.
Ada lagi kejadian lucu lainnya. Seorang warga dari Medan bernama Yoel pun sempat kebingungan mengikuti kuis ini. Sebelum mendapatkan pertanyaan, Yoel langsung melontarkan jawaban, "A. MT Haryono".
Akhirnya, pembawa acara pun mengingatkan Yoel untuk memilih pertanyaan terlebih dahulu. Yoel pun sempat memilih huruf "A". Padahal, di layar kaca, tak ada huruf A. Huruf yang tersedia adalah W, I, N, H, T.
Akhirnya, Yoel memilih huruf "W". Pertanyaan pun diajukan, "Selain Ahmad Yani, siapa yang termasuk dalam 7 pahlawan revolusi?" Selanjutnya, terpampang tiga pilihan, yaitu; A. MT Haryono; B. Gatot Subroto; C. Selamet Riyadi.
Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi pun sempat mengomentari kuis tersebut melalui akun Twitter-nya, @BurhanMuhtadi. "HaHaHa lucu banget :)" kicaunya.
Begitu pula Leksa, melalui akun Twitter-nya, @leksa. "Haha. udh kampanye pake kuis, setingan pula. Eh ketahuan lagi :))"
Saat ini, video Kuis Kebangsaan terkait telah dihapus di Youtube. Namun, dua video ini masih bisa ditonton di sini. [ded/bbs]
KOMENTAR ANDA