Ratusan pemuda yang tergabung dalam perkumpulan Merga Silima Kota Medan datangi gedung DPRD, Selasa (10/12/2012) siang. Mereka meminta anggota Komisi A DPRD Medan mendesak Kapolresta Medan Nico Afinta tidak diskriminatif.
Ini terkait dengan tindak kekerasan yang dialami Eikel Banta Bangun, seorang pengurus Pemuda Merga Silima Kecamatan Medan Baru, yang diduga dilakukan oleh RS dan kawan-kawannya beberapa waktu lalu di sebuah tempat hiburan malam di Medan.
Masa menuntut Kapolresta Medan menangkap otak pelaku kekerasan yang menimpa Eikel dan temannya.
"Tangkap segera RS cs, Kapolresta Medan jangan hanya diam dan mempeti es-kan permasalahan ini dan kami (Pemuda Merga Silima-red) siap membantu aparat kepolisian dalam menegakkan supermasi hukum di negeri ini," ungkap Ketua DPD PMS Kota Medan Alex Perkasa Sitepu dalam orasinya.
Masa juga meminta anggota DPRD Kota Medan, pihak Kepolisian serta masyarakat Kota Medan sama-sama menjaga ketentraman kota ini dari sikap anarkis.
"Kita semua sama derajatnya dimata hukum, pemuda Merga Silima cinta perdamaian," lanjut orasi tersebut yang dikutip wartawan, Selasa (10/12/2013).
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD Medan, Bangkit Sitepu meminta para pengunjukrasa untuk memberi waktu kepada mereka untuk mempersiapkan segala administrasinya.
"Beri kami waktu untuk menyiapkan surat menyuratnya, permintaan saudara-saudara akan kami terima," jawabnya.
Senada dengan Bangkit Sitepu, anggota Komisi A lainnya Burhanuddin Sitepu menjelaskan, setiap pelanggaran yang sudah dilengkapi syarat pengaduan harus ditindak lanjuti, karena sudah memiliki kekuatan hukum.
"Saya memastikan ini akan ditindak lanjuti. Kepada saudara-saudara jangan khawatir, saya kawal itu," paparnya.
Setelah menyampaikan aksinya, masa membubarkan diri dengan tertib sekaligus kembali ketempat semula untuk melakukan diskusi lanjutan ditingkatan internal.
Masa juga berjanji, jika kasus penganiayaan ini tidak juga menemukan kejelasan, mereka berjanji akan mengerahkan masa yang lebih banyak lagi. [ded]
KOMENTAR ANDA