. Bukan hanya warga Afrika Selatan yang merasa kehilangan atas meninggalnya Nelson Mandela pada usia 95 tahun di Johannesburg, Kamis malam kemarin. Masyarakat dunia internasional, termasuk Indonesia, juga merasakan hal yang sama atas kepergian selamanya peraih Nobel Perdamaian tahun 1993 itu.
Sekretaris Fraksi Partai Hanura, Saleh Husin mengungkapkan, sosok Mandela merupakan tokoh dunia yang mampu mengubah sejarah dalam perjuangan anti-apartheid dan menjadi inspirasi kesetaraan antar-manusia.
“Meninggalnya Nelson Mandela merupakan kehilangan bagi kita semua karena beliau salah satu putra terbaik dunia,” kata Saleh Husin, Sabtu (7/12/2013).
Saleh Husin juga mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Presiden Afrika Selatan periode 1994-1999 tersebut. Dia juga menekankan, Mandela dikenang sebagai tokoh dunia yang rendah hati dan tidak kenal lelah dalam memperjuangkan nasib rakyat kecil.
Salah satu kerendahan hati terbukti dengan mundur dari jabatan Presiden Partai African National Congress (ANC) dan juga tidak mencalonkan diri untuk periode kedua sebagai Presiden Afsel. Hal ini, lanjut Saleh, menunjukkan pula ketulusan dan visi politik yang terbuka pada regenerasi.
Mandela juga pemimpin dan guru bagi kemanusiaan lantaran menekankan perdamaian dan menjauhkan tindak kekerasan. Dia selalu menekankan semua warga negara harus hidup berdampingan dengan harmonis dan memiliki kesempatan yang sama.
“Sepak terjang dan kegigihannya perlu dicontoh oleh generasi penerus, walaupun dijebloskan di penjara hingga 27 tahun, sepertiga umurnya, tapi hal ini tidak melunturkan semangat perjuangan beliau. Selamat jalan tokoh dunia kharismatik,” demikian Saleh yang juga Ketua DPP Hanura itu. [rmol/dito]
KOMENTAR ANDA