
Sebab, saat dimintai keterangan, saksi-saksi yang mayoritas berasal dari kalangan pejabat di Pemkab Nisel itu saling lempar kesalahan dan fakta untuk menutup-nutupi kebenaran kasus tersebut.
"Mereka saling lempar kesalahan dan fakta dan menyalahkan orang yang sudah meninggal. Hampir seluruh keterangan mereka mengaburkan proses penyidikan," sebut Kanit I Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumut, AKP Wahyu Bram, kepada wartawan, Jumat (6/12/2013).
Karenanya, hal itu sangat menghambat proses penyidikan kasus tersebut dan menguras waktu penyidikan.
"Kita belum bisa menahan Sekda Nisel karena harus mengumpulkan bukti-bukti keterlibatannya," terang Wahyu. [ded]
KOMENTAR ANDA