Aktivis Forum Diskusi Mahasiswa (Fodium) dan Rakyat Bersatu berunjukrasa meminta pihak berwajib mengusut rekening gendut di rekening pribadi MH dan NB, Bendaharawan Dinas Pendidikan Labuhanbatu senilai Rp4,6 miliar, Kamis (5/12/2013).
Menurut para aktivis itu, adanya transaksi di rekening dua bendaharawan itu, layak dicurigai. Khususnya, dugaan praktik money laundring. Karena berasal dari proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan tahun 2012.
"Kami minta indikasi penyelewengan itu diusut tuntas," kata Tomi dan Amar Siregar orator aksi.
Data dari hasil audit BPK RI tahun 2013, terdapat penyimpangan uang pada rekening pribadi Bendaharawan Disdik Labuhanbatu. Dari hasil pemeriksaan BPK ditemukan simpanan sebesar Rp4,2 miliar lebih di rekening MH dan Rp450 juta di rekening NB.
Uang tersebut disimpan sejak 21 Desember sampai 28 Desember 2012. Saat ditemukan BPK, MH dan NB mengaku uang tersebut merupakan uang titip pajak pengelolaan DAK 2012 berdasarkan utang perhitungan pihak ketiga.
Tapi, ketika BPK melakukan penghitungan terhadap beban pajak tersebut terdapat selisih Rp831 juta, karena tagihan pajak hanya sebesar Rp3,8 miliar.
Atas temuan itu BPK memerintahkan Inspektorat memeriksa bukti pertanggungjawaban atas selisih kas di Disdik Labuhanbatu sebesar Rp831 juta. Juga memerintahkan TPKN/D untuk memproses kas di bendahara pengeluaran senilai Rp2 miliar tersebut.
Adanya uang 'siluman' senilai Rp831 juta tersebut, Fodium meminta agar kasus itu diusut tuntas, karena terindikasi korupsi. [dito]
KOMENTAR ANDA