post image
KOMENTAR
Usaha sampingan berternak Jangkrik memiliki hasil keuntungan yang menggiurkan. Selain pola usaha tidak terlalu sulit, pelbagai bahan kebutuhan usaha mudah didapat.

Demikian dikatakan M Fahrizal, warga Lingkungan Perlayuan, Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Sabtu (30/11/2013) ketika menerima kunjungan Wakil Bupati Labuhanbatu, Suhari Pane di lokasi Penangkaran Jangkrik miliknya.

Menggeluti usaha sampingan itu, katanya sudah dilakukan sekitar lima bulan lalu.

"Hasilnya lumayan. Dapat menambah dan membantu ekonomi rumahtangga," jelasnya.

Kalkulasi manajemen usaha, tambahnya, dari satu ons telur yang dibelinya dari Medan dalam waktu 40 hari menghasilkan hampir delapan kilogram Jangkrik dengan harga jual rata-rata Rp65.000 perkilo. Sementara dia membeli telur tersebut Rp80.000 per ons nya.

"Dalam satu ons telur akan menghasilkan delapan kilogram Jangkrik yang belum tumbuh sayapnya siap jual. Itu nanti dapatlah keuntungan kurang lebih Rp300.000," terang Fahrizal.

Budidaya Jangkrik menurutnya tidak terlalu rumit. Sebab, saat dibeli dalam bentuk telur, dia hanya memerlukan sebuah serbet untuk membalut bibit.

Sekitar seminggu menetas, untuk pakannya, Fahrizal menyediakan sayur Sawi Putih, setelah berumur 25 hari Sawi diganti dengan Daun Ubi sampai ketahap penjualan ditambah Pelet untuk pakan tambahan.

"Setelah dipanen, kotak penangkar dapat dipergunakan lagi. Pembersihannya hanya dengan disemprot cairan disinfektisida dan dijemur di terik matahari," ulasnya.

Wabup Labuhanbatu, Suhari Pane ketika meninjau lokasi mengakui usaha penangkar Jangkrik sangat bermanfaat untuk menunjang perekonomian.

"Karena kerjanya tidak terlalu rumit dan tidak menyita waktu terlalu banyak. Berbagai usaha sampingan seperti itu perlu dikembangkan dan diperhatikan di Labuhanbatu," tandasnya. [jar|ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi