Andai terealisasi, koalisi partai Islam tak akan mendapatkan suara lebih dari 25 persen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang. Dari 5 partai Islam, PAN, PKS, PKB, PBB, dan PPP, masing-masing hanya akan mendapat 5 persen suara.
Begitu dikatakan budayawan Betawi, Ridwan Saidi dalam diskusi bertajuk "Nasib Parpol Nasionalis & Parpol Agamis di Pemilu 2014" di Cikini, Jakarta, Sabtu, (30/11/2013).
Ridwan mengatakan, untuk PKS, meski dilanda kasus korupsi, hal itu tak akan berpengaruh banyak. Hal itu bisa dilihat dari masih ada kader PKS yang memenangkan pemilu di beberapa daerah.
"PPP partai lama. Dapat musibah Musi Rawas, masih bisa tembus elektoral. PKB netral, tidak banyak riak. PAN banyak jatuh ketokohan, Hatta Rajasa kurang populer di grass root. PBB jejaring massa keras," terangnya.
Musibah Musi Rawas untuk PPP yang dimaksud Ridwan adalah ihwal calon anggota legislatif DPRD Musirawas dari partai kabah itu, Indra Kusuma (46), yang nekat merampok nasabah bank beberapa daerah di Jawa Timur dan Yogyakarta demi mencari dana untuk kampanye.
Untuk partai nasionalis seperti PDIP, kata Ridwan melanjutkan, suaranya tidak akan melebihi 14 persen. Menurut dia, partai banteng, yang menjadikan Gubernur DKI, Joko Widodo alias Jokowi sebagai jualan, tak akan berhasil mendulang suara spektakuler.
"Jokowi China. China, bapaknya Hong Liu. Plat nomor mobilnya B 1123 HO. 11 artinya anjing, 23 artinya monyet. Bagaimanapun juga, (menjadikan Jokowi sebagai) jualan PDIP, menyengsarakan dia (Jokowi)," demikian Ridwan, yang pernah jadi anggota DPR dari PPP pada masa Orde Baru. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA