Sebanyak 2.856 anak pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo tetap bersekolah seperti biasanya. Anak-anak ini akan terus belajar di sekolah terdekat hingga status Sinabung dinyatakan kembali normal.
Sebelum status Gunung Sinabung dinyatakan Awas (level IV), ada 1.316 anak korban pengungsi Gunung Sinabung yang sudah mengikuti proses belajar di sekolah-sekolah terdekat dengan lokasi pengungsian dan sudah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Kab Karo.
"Pasca ditetapkannya status AWAS, anak sekolah yang ikut mengungsi bertambah 1.540 anak sehingga total menjadi 2.856 anak," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan yang diterima MedanBagus.Com, Sabtu (30/11/2013).
Sebanyak 2.856 anak pengungsi tersebut terdiri dari 1.579 pelajar tingkat SD, 835 pelajar tingkat SMP dan 442 pelajar tingkat SMA. Mereka mengikuti proses belajar di sekolah-sekolah terdekat dengan lokasi pengungsian yang sudah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Kab Karo.
Kendala transportasi bagi siswa dari pos pengungsian ke sekolah akan diatasi dengan mengerahkan truk-truk TNI, Polri, BPBD, Dinas PU dan Satpol PP.
Dijelaskan Sutopo, belajar dari erupsi September 2010 lalu, dimana ada 12.000 jiwa pengungsi saat itu, maka untuk penanganan anak sekolah dengan dititipkan pada sekolah terdekat dari pos pengungsian.
"Begitu juga dengan penanganan saat ini, anak-anak yang ikut mengungsi dititipkan di sekolah-sekolah terdekat dengan mengandalkan guru dari sekolah yang bersangkutan," bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo, Sastra Tarigan, menyatakan Pemerintah Kab Karo tetap memperhatikan pendidikan anak-anak korban pengungsi Gunung Sinabung.
Bertambahnya jumlah pengungsi segera diantisipasi dengan mendata jumlah anak-anak sekolah di setiap titik pos pengungsian. Anak-anak pengungsi diusahakan tetap belajar meski harus belajar di tenda darurat atau dititipkan di sekolah-sekolah terdekat. [ded]
KOMENTAR ANDA