Plt Walikota Medan, Dzulmi Eldin, berharap suku Tionghoa di Medan untuk lebih berbaur dengan masyarakat serta tidak menutup diri pada ekslusifitas komunitas sendiri.
Menurut Eldin, suku Tionghoa di Medan memiliki keunikan dibanding komunitas Tionghoa kota lain seperti di Pulau Jawa dan Sibolga.
"Disana suku Tionghoa mampu beradaptasi dan berbaur, baik logat maupun bahasa. Seperti di Jawa, logat mereka medok dengan bahasa Jawa, juga daerah lainnya dimana mereka bermukim," ujar Eldin saat menerima pengurus Paguyuban Suku Tionghoa Indonesia (PASTI) di Hotel Grand Aston, Medan Kamis (28/11/2013).
Diakuinya, suku Tionghoa di Kota Medan satu dekade terakhir sudah mulai merubah kondisi tersebut. Ini ditandai dengan bayaknya politisi dari suku Tionghoa.
"Untuk membangun Kota Medan tanpa diskriminasi, kita harus menjaga kebersamaan. Saya berharap PASTI mampu mendorong suku Tionghoa lainnya membaur dan memupuk kebersamaan untuk kepentingan bangsa," harap Eldin.
Sementara Ketua PASTI Sumut, Goh Kiat Tie mengatakan, komunitas tersebut memiliki perbedaan dengan organisasi kemasyarakatan Tionghoa lainnya.
"Kalau di bidang politik tidak ada masalah, namun untuk mengabdi dibidang lain seperti di Pegawai Negeri Sipil (PNS), Polisi, TNI, Hakim dan Jaksa serta lainnya, memang diakui masih enggan, namun dengan keberadaan PASTI, kami akan mendorong generasi suku Tionghoa untuk memberikan pengabdian tersebut," ujar Goh Kiat Tie sembari melaporkan rencana pelantikan pengurus PASTI masa periode 2014-2018 pada 18 Desember mendatang ini di Hotel Grand Angkasa. [ded]
KOMENTAR ANDA