Keluarga Suwitno yang menjadi korban pembunuhan di Warung Sop Lembu di Jalan Wiliem Iskandar, Medan, beberapa waktu lalu, meminta Kapolresta Medan dan Kasat Reskrim, Kompol Jean Calvijn Simanjuntak untuk turun dari jabatannya.
Mereka anggap keduanya tidak mampu menangkap dan menyeret pria berinsial KP, yang disebut sebagai otak pelaku pembunuhan tersebut.
"Copot Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta Karokaro dan Kasat Reskrim, Kompol Jean Calvijn Simanjuntak dari jabatanya," teriak Nico Silalahi, saat menggelar aksi di Mapolda Sumut
Dalam aksi Rabu (27/11/2013) itu, mereka turut membawa dan memampangkan beberapa tulisan diantaranya; "Medan berstatus waspada I, pembunuh bebas berkeliaran", kemudian "Hanya menangkap 1 orang saja, Polresta Medan tidak mampu".
Aksi tersebut turut diikuti istri Alm Suwitno, Harlli (43), warga Jalan Tuasan No 180 Kel. Siderejo Hilir Kec. Medan Tembung dan anak almarhum.
Istri korban tak henti-hentinya meneteskan air mata, mengaku, kalau dirinya tidak tahu apa latar belakang sehingga suaminya dibunuh, dirinya hanya datang ke Rumah Sakit Haji, dan melihat suaminya sudah terbujur kaku.
"Suami saya orang yang paling baik, tidak punya musuh, bahkan sering mendamaikan orang," ujar Eli.
Saat disinggung soal poster yang dibawa pendemo, yang menyebutkan otak pelaku pembunuhan suaminya tersebut adalah KP, Eli menerangkan bahwa KP diketahui ada dilokasi pembunuhan saat itu.
"Karena sewaktu kami di Polresta Medan untuk melapor, dalam rekaman CCTV terlihat KP sedang berada di lokasi pembunuhan, dan terlihat sedang keluar dari mobilnya berwarna biru BK 28," jelasnya.
Diungkapkannya, KP-lah yang menunjukan kepada pelaku, itu Suwitno. "Para pelaku tidak ada yang mengenal suami saya," akunya.
Sementara itu, usai berorasi beberapa menit, 8 perwakilan masa dipertemukn dengan Dirreskrimum Poldasu, Kombes Marsauli Siregar, Dir Intel Poldasu, Kombes Kadir. [ded]
KOMENTAR ANDA