Petugas Bidang Propam Polda Sumut, menangkap empat anggota Polsek Medan Timur karena diduga telah melakukan pemerasan terhadap pasangan suami istri (pasutri) yang disebut-sebut sebagai bandar narkoba.Keempatnya diduga meminta Rp200 juta kepada pasutri tersebut dan menggelapkan barang bukti narkoba sebanyak 3 ons untuk melepaskan kedua tersangka. Mereka dijemput petugas Bid Propam Polda Sumut dari Mapolsek Medan Timur.
Kabid Propam Polda Sumut, Kombes Pol Makmur Ginting saat dikonfirmasi, membenarkan pemeriksaan keempat oknum personil Polsek Medan Timur atas dugaan pemerasan.
"Setelah diperiksa di Propam, kemudian diserahkan ke bagian reserse umum karena ada dugaan mereka melakukan pemerasan," terangnya, Senin (25/11/2013).
Disinggung soal bukti pemerasan, Ginting mengaku belum bisa memastikannya. Karenanya, petugas Bid Propam menyerahkan keempatnya ke penyidik Ditreskrimum untuk diperiksa.
"Nanti akan diketahui apakah mereka benar telah melakukan pemerasan atau tidak, saksi-saksi juga akan diperiksa," timpalnya.
Saat ini, kata Ginting, pihaknya masih menunggu pemeriksaan yang dilakukan penyidik reserse.
"Jika terbukti melakukan pemerasan maka keempat oknum polisi itu akan menjalani sidang kode etik di Propam. Sedangkan sanksi yang diberikan kepada keempat oknum polisi itu menunggu hasil sidang," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, keempat oknum petugas Polsek Medan Timur, masing-masing Briptu BH, Brigadir IP, Briptu MB dan Briptu MA dibawa ke Propam Poldasu, Sabtu (23/11/2013).
Suami istri berinisial Y dan D ditangkap Sabtu (23/11/2013) di Jalan Marelan Raya Gg Intan, Lingkungan X, Kec. Medan Marelan. Tetapi tidak lama kemudian keduanya dilepas setelah dimintai uang sebesar Rp200 juta.
Kapolsek Medan Timur Kompol Juliani Prihartini, saat dikonfirmasi, mengatakan pihaknya sudah memintai keterangan keempat personilnya, namun mereka tidak mengakuinya.
"Setelah saya tanyai, keempatnya tidak mengakui perbuatannya," kata mantan Kapolsek Medan Area itu. [ded]
KOMENTAR ANDA