Ratusan pedagang buku berunjuk rasa di Jalan Palang Merah, Medan, Senin (25/11/2013) siang. Mereka memblokade jalan sehingga menyebabkan kemacetan di pusat Kota Medan.
Pedagang buku yang biasa berjualan di Jalan Pegadaian ini berdemo karena merasa diperlakukan tidak adil. Pasalnya, tidak ada ketegasan Pemko Medan untuk merelokasi seluruh pedagang buku dari kawasan Lapangan Merdeka dan Titi Gantung.
"Jangan hanya kami yang dipindahkan. Kami bersedia pindah ke sini (Jalan Pegadaian-red), karena kami tidak mau menghalangi penbangunan sky cross kereta api bandara. Tapi harus direlokasi semua, kalau tidak pembeli buku tak akan datang ke sini, mereka akan tetap ke Lapangan Merdeka," ujar seorang pedagang buku, William Nainggolan.
Saat ini, 100-an pedagang sudah direlokasi ke Jalan Pegadaian. Namun, kata William, sekitar 60 pedagang masing bertahan di Lapangan Merdeka.
Karena puluhan pedagang masih bertahan, pasar buku di Jalan Pegadaian pun sepi pembeli.
"Sudah 8 bulan seperti ini. Di sini tidak ada konsumen, padahal waktu di Lapangan Merdeka pendapatan kami bisa Rp 10 juta/bulan," jelas William.
Dalam aksinya, para pedagang buku ini membakar ban bekas dan potongan batang pohon di tengah jalan. Akibatnya, kemacetan terjadi di pusat Kota Medan. Kepadatan kendaraan terparah terlihat di kawasan Lapangan Merdeka, Jalan Pemuda dan Jalan Palang Merah.
Sekitar 1 jam berselang, setelah negosiasi dengan polisi, sebagian blokade dibuka pendemo. Kendaraan yang melintas dari Jalan Kereta Api diperbolehkan lewat.
Namun, mereka menyatakan akan menggelar aksi susulan jika tidak seluruh pedagang dipindahkan. Bahkan mereka mengancam akan kembali berjualan di Lapangan Merdeka. [ded]
KOMENTAR ANDA