Sulit membantah jika Kota Medan kian tak nyaman bagi siapa saja. Saat korban perampokan Muhammad Darwinsyah, melaporkan peristiwa yang dia alami di Polsek Medan Kota, Minggu (24/11/2013) malam, dia harus mengantri.
Pasalnya, saat bersamaan, ada enam korban lain yang membuat laporan dalam kasus pencurian dan perampokan akibat kejahatan jalanan.
"Pas saya buat laporan saja, ternyata sudah ada 6 orang juga yang membuat laporan dengan mengalami hal yang sama. Inikan menandakan bahwa Kota Medan sudah tak aman lagi. Polisi juga kemana, apa tidak pernah mengadakan patroli untuk menenakan aksi kejahatan ini," ujarnya, Senin (25/11/2013) kepada MedanBagus.Com.
Menurutnya, stigma Kota Medan saat ini mulai tak aman bukan cuma isapan jempol belaka. Hampir setiap hari dan tidak memandang waktu dan korbannya, para penjahat melakukan tindak kejahatan, terutama aksi penjambretan di jalanan.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada aparat kepolisian setempat, terutama Polresta Medan dapat lebih memperhatikan daerah ini yang sudah sangat tidak aman.
"Sudah saatnya, aparat kepolisian harus dapat buktikan kepada masyarakat Medan bahwa polisi berani memberantas aksi kejahatan terutama aksi penjambretan dan perampokan di Kota Medan yang kami cintai. Agar Medan ini benar benar aman," ujarnya.
Diketahui, mantan Kepala Biro Metro TV Pekanbaru itu menjadi korban perampokan, Minggu (25/11/2013) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Peristiwa ini terjadi di Alfamart, Jalan Sakti Lubis, saat dia dan keluarganya hendak membeli kado untuk hari guru.
Akibatnya, dia kehilangan barang berharganya seperti 1 set kamera gopro hero 3 silver lengkap dengan seluruh housing, LCD pack, Battery pack, underwater casing, 2 unit eksternal har disk masing2 500 GB, 2 unit hp nokia (7710 & 8855), buku tabungan dan berkas-berkas penting di dalam tas yang ditaksir bernilai puluhan juta rupiah. [ded]
KOMENTAR ANDA