post image
KOMENTAR
Kandungan silika yang terdapat pada debu vulkanik memiliki bentuk yang tajam yang berpotensi merusak cat dan kaca mobil. Lalu bagaimana solusi membersihkan debu vulkanik yang menempel di mobil?

Dari sebuah forum diskusi otomotif, Medanbagus.Com, mencoba meresume sejumlah tips bagaimana merawat mobil yang diselimuti abu vulkanik. Tips tersebut diberikan Usman Adhie, Service Operation Manager Tunas Toyota.

Menurut Usman, cara sederhana menghilangkan abu vulkanik yang menempel di badan dan kaca mobil adalah dengan menyiramkan air.

"Jika langsung dilap, dipastikan akan membuat cat mobil baret-baret," ujarnya.

Saran untuk hal ini, siram badan mobil dengan tekanan yang tidak terlalu keras. Sebaliknya, semprotan air bertekanan tinggi bisa menggores cat mobil.

Untuk itu, cara paling tepat adalah dengan menyiramkan air sabun atau menyemprotnya dengan tekanan yang tidak terlalu tinggi.

"Jika debu masih membandel, bisa dibantu dengan menggunakan kuas atau sikat yang berbulu halus," paparnya

Seperti pada cat mobil, solusi menghilangkan debu vulkanik yang menempel di kaca mobil adalah dengan menyiramkan air ke kaca mobil.

"Jika kondisinya kering, masih bisa dihilangkan dengan menggunakan kemoceng. Namun, jika sudah menempel, jangan dilap atau menyalakan wiper," saran Usman.

"Intinya, apa yang akan bergesekan dengan abu harus diberi pelumas," tambahnya.

"Untuk itu, tambahkan air wiper dengan sampo atau sabun mandi—jangan deterjen—agar saat disemprotkan, permukaan kaca menjadi lebih licin. Debu tak mudah menempel dan lebih aman saat wiper dinyalakan," ujarnya.

Mesin
Mesin mobil membutuhkan udara untuk pembakaran. Saat udara mengandung banyak debu vulkanis, yang harus dilakukan adalah meminimalkan debu yang dapat terhisap ke dalam mesin.

"Artinya, jangan kendarai mobil terlalu kencang," ujar Usman. "Semakin kencang kendaraan, makin banyak udara yang dihisap oleh mesin. Saringan udara akan mudah kotor dan tidak bekerja optimal," ujarnya.

"Jika sampai masuk ke ruang bakar, debu vulkanik akan menempel dan berubah menjadi seperti ampelas yang merusak dinding silinder. Akibatnya, bisa lebih cepat merusak mesin. Jika rusak, perbaikannya akan sangat mahal," ucap Usman.

Untuk mencegahnya, Usman menyarankan agar pemilik lebih sering memerhatikan kondisi saringan udara. "Jika terlalu kotor, harus dibersihkan atau diganti jika kondisinya sudah tak layak," ujarnya.

Tak hanya mobil, pemilik sepeda motor juga perlu memerhatikan saringan udara ini. "Pemilik sepeda motor terkadang tak menggunakan saringan udara. Hal ini sangat berbahaya," ungkapnya. [ded/bbs]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam