Wakil Presiden Boediono menegaskan bahwa upaya pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) Bank Indonesia sangat penting bagi kelangsungan hidup Bank Century dan pertumbuhan ekonomi nasional. Alasannya, jika bank itu dibiarkan tanpa disuntik dana talangan BI, maka akan hancur dan menimbulkan systemic crisis berupa efek domino terhadap bank-bank lain.
"Kita melakukan pengambilan alih, bailout Bank Century. Sebenarnya pengambilan alih karena pemegang saham yang lama sudah tidak ada lagi di sana. Kalau bailout itu pemegang saham yang lama masih ada dan diinjeksi dengan uang dari pemerintah," jelasnya dalam konferensi pers soal hasil pemeriksaan KPK di Instana Wapres, Jakarta, Sabtu (23/11).
Boediono menengarai, bantuan bailout memang terjadi di negara lain tapi tidak di Indonesia. Pasalnya BI mengambil alih total Bank Century sehingga pemegang saham yang lama tidak memiliki saham lagi di sana. Dengan kata lain, dana FPJP bukan untuk membail out pemegang saham tersebut.
"Itu yang kita lakukan dan akhirnya alhamdulillah setelah itu kita lakukan, kita melewati badai krisis global pada waktu itu dengan selamat," imbuhnya.
Mantan Gubernur BI ini menambahkan, pasca masa krisis hingga tahun 2012, malah pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat tinggi dan berada di peringkat kedua di G20, berada di bawah China. Namun, Boediono memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional akan melambat pada tahun 2013 ini. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA