post image
KOMENTAR
Ketua DPRD Medan Amiruddin, mempersilahkan pihak-pihak yang akan menggugat buku biografi "Awak Sepatu dari Kota Matsum". Jika terbukti melakukan kesalahan, dia siap jika pun harus berakhir di jalur hukum.

"Itu hak mereka kalau mau melaporkan saya, biarkan saja proses hukum itu berjalan. Saya serahkan kepada aparat penegak hukum. Jika memang saya terbukti mencemarkan nama baik warga Kota Matsum, saya siap menerima konsekwensinya," kata Amiruddin kepada MedanBagus.Com, Jumat (22/11/2013).

Namun menurut Amiruddin, beberapa isi buku yang menceritakan Kota Matsum (Komat-red) pernah menjadi sarang preman dan peredaran narkoba bukanlah serta merta untuk mendeskreditkan nama lokasi tersebut.

Dia hanya menceritakan sedikit tentang kondisi Kota Matsum di era 50-an, dimana dia juga turut sebagai pelaku sejarah keberadaan premanisme dan maraknya peredaran narkoba dikala itu.

"Jikapun buku biografi perjalanan hidup saya itu menyinggung sebahagian orang di Komat, saya terima dengan lapang dada. Dan siap merevisi seluruh isi buku itu," tegas Amiruddin.

Diketahui, sejak buku "Amiruddin: Awak Sepatu dari Kota Matsum" diluncurkan 12 November lalu di sebuah hotel dengan fasilitas bintang lima, kecaman demi kecaman meluncur deras dari sebagian tokoh masyarakat di Kota Matsum.

Ini terkait munculnya stigma Kota Matsum sarang preman dan narkoba yang disebutkan Amirddin dalam buku tersebut.

Salah seorang tokoh masyarakat Kota Matsum, Darmawan S Sos (55), mengancam akan menggugat Amiruddin jika tidak segera mencabut perkataannya itu.

"Ini kan sama saja Amiruddin memancing kemarahan masyarakat di Kota Matsum," ujarnya.

Menurut Darmawan, tidak sepantasnya seorang Ketua DPRD Kota Medan mengeluarkan buku dengan menyudutkan suatu wilayah.

"Saya sebagai masyarakat di Kota Matsum merasa tersinggung, karena ini sama saja menyudutkan Kota Matsum sebagai tempat yang negatif. Padahal banyak sekali para ulama dan cendikiawan yang berasal dari Kota Matsum, apalagi nama itu berasal dari Syekh Hasan Maksum yang merupakan penasehat Kerajaan Deli," tukas Darmawan. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa