Penyadapan yang dilakukan Amerika dan Australia terhadap beberapa pejabat negara di Indonesia terjadi bukan disebabkan kelemahan Badan Intelijen Negara (BIN).
Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya, rabu (20/11/2013)
"Permasalahan penyadapan ini bukan karena BIN. Saya tidak setuju kalau dikatakan kasus penyadapan ini akibat lemahnya intelijen negara kita," kata Tantowi seperti yang dilansir Antara.
Menurut dia, tindak penyadapan yang dilakukan Amerika dan Australia memang sangat sulit untuk dicegah oleh para intelijen, bahkan intelijen dari negara-negara maju sekali pun.
"Kita bisa lihat bahwa 34 negara Eropa yang mempunyai teknologi dan kemampuan penangkalan penyadapan jauh lebih maju dari Indonesia, ternyata tetap bisa disadap. Mereka ternyata berhasil disadap oleh Amerika, seperti Jerman dan Prancis," ujarnya.
Hal itu, kata dia, berarti sampai saat ini tidak ada teknologi yang bisa menangkal penyadapan yang dilakukan Amerika tersebut.
Namun, Tantowi juga mengimbau BIN untuk mengambil hikmah dari kejadian penyadapan itu guna meningkatkan kemampuan dan kinerja untuk memaksimalkan perannya dalam menjaga ketahanan negara.
"Kejadian penyadapan ini perlu menjadi pembelajaran bagi intelijen Indonesia untuk terus meningkatkan kapasitas teknologi kita. Selain itu, kapasitas para intelijen dan para petinggi BIN juga harus ditingkatkan," katanya. [hta]
KOMENTAR ANDA