Rencana aktivis orang utan dari Center for Orangutan Protection (COP) untuk mengkampanyekan penyelamatan orang utan mendapat hambatan di Hotel Santika Dyandra, tempat digelarnya pertemuan anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) berlangsung.
Hal ini disebabkan, petugas keamanan hotel mengusir para aktivis termasuk seorang yang mengenakan kostum Orangutan, saat mereka membagikan brosur kampanye penyelamatan Orangutan kepada pengunjung dan tamu.
"Ini nggak ada dalam agenda," kata seorang petugas keamanan, Kamis (14/11/2013).
Pengusiran aktivis tersebut berlangsung saat mereka mendekat ke Ruang Ballroom, Hotel Santika Dyandra tempat pertemuan RSPO berlangsung. Sebelumnya, para aktivis tersebut sudah terlebih dahulu berkeliling dari beberapa ruangan yang dimulai dari Ruangan Bisnis Center.
Salah seorang aktivis COP, Hardi Baktiantoro menyebutkan kampanye ini dimaksudkan untuk menyampaikan pesan agar dalam pertemuan tersebut para pengusaha perkebunan tetap memperhatikan kelestarian Orangutan.
"Karena ekspansi perkebunan sawit jadi penyumbang terbesar rusaknya hutan yang menjadi habitat orangutan," ujarnya.
Meski diusir dari lokasi pertemuan RSPO, namun hal ini tidak menimbulkan ketegangan. Dengan sukarela para aktivis mengikuti kemauan dari petugas security hotel tersebut. [ded]
Keterangan Foto: Seorang aktivis mengenakan topeng Orangutan membagikan selebaran untuk menjaga kelestarian Orangutan kepada tamu Hotel Santika Dyandra, Medan. Namun akivitas ini dilarang pihak pengelola hotel. [Foto | Robedo Gusti]
KOMENTAR ANDA