Suwandi Anwar, wartawan Harian Orbit, harus berjuang menyelamatkan diri saat menjadi korban penganiayaan yang diduga suruhan pejabat Dinas Pendidikan Kota Medan.
Dalam penuturannya kepada wartawan, Rabu (13/11/20013), Suwandi mengaku harus bersembunyi di dalam parit agar terhindar dari kejaran pelaku yang bernama Takwa.
"Di parit sepanjang 500 meter, saya harus merangkak menyelamatkan diri. Situasi malam hari sedikit membantu saya sembunyi," tutur Suwandi.
Saat itu, dirinya terus merangkak di parit untuk menjauhkan diri dari lokasi kejadian dan terhindar dari kejaran pelaku.
"Lutut dan tangan saya luka karena terluka. Terpaksa saya ke luar dari parit dan berlari menuju rumah kawan di sekitar sana," kata Suwandi.
Sesampai di rumah itu, Suwandi mengirim pesan singkat ke nomor adiknya untuk meminta bantuan kantor agar menyelamatkannya dari penganiayaan tersebut.
Diketahui, Suwandi menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan orang suruhan Sekretaris Pendidikan Medan, Murgap Harahap, Selasa (12/11/2013) malam kemarin.
Dia mendapat perlakuan tak manusiawi di teras rumah Murgap Harahap dengan disaksikan anak dan istri pejabat tersebut.
"Di teras rumah Murgap, pria yang mengaku bernama Takwa itu memukul bagian kening, pipi dan kelopak mata saya hingga bengkak. Murgap, istri dan anaknya yang menyaksikan penganiayaan membiarkan kebringasan pria itu," tutur Suwandi.
Akibat kejadian itu, sekujur tubuhnya mengalami luka lebam, khususnya pada bagian wajah dan tangan. Kasus ini sendiri sedang diselidiki Polsek Medan Area. [ded]
KOMENTAR ANDA