Kebebasan pers kembali ternoda. Kali ini pelakunya diduga dari kalangan abdi negara di Dinas Pendidikan Kota Medan yang melakukan secara tak manusiawi.
Adalah Murgap Harahap, yang tak lain Sekretaris Disdik Medan yang diduga menjadi otak pelaku penganiayaan wartawan Harian Orbit, Suwandi Anwar.
Dia dipukuli di kediaman Murgap Harahap di Jalan Perjuangan (Tuba IV), Kecamatan Medan Denai, Selasa (12/11/2013) malam.
Menurut Suwandi, dia dianiaya di depan Murgap dan isteri serta anak-anaknya oleh Taqwa, yang diduga suruhan pejabat Pemko Medan itu. Pipi bagian atas dan keningnya kena bogem mentah.
Suwandi lantas menceritakan kronologis kejadian. Awalnya dia sedang minum kopi di salahsatu warung di kawasan Jl AR Hakim Medan. Disana, seorang pengendara sepedamotor memanggilnya.
"Saya pun diajak naik ke kereta (sepedamotor). Saya tanya mau kemana, yang bawa kereta jawab mau ketemu Murgap," jelas Suwandi.
Merasa tak mempersoalkan ajakan itu, Suwandi pun ikut. Mereka pun bertemu Murgap di kediamannya.
"Di teras rumah Murgap, pria yang mengaku bernama Taqwa itu memukul bagian kening, pipi dan kelopak mata saya hingga bengkak. Murgap, istri dan anaknya yang menyaksikan penganiayaan membiarkan pria itu beringas," tutur Suwandi.
Peristiwa itu tidak membuat warga simpati. Justru malah pergi berhamburan dan tidak berani memberi pertolongan.
Taqwa belum puas memukuli Suwandi. Pria berbadan tegap dan berkulit sawo matang itu menyuruh Suwandi lari.
"Saya tidak lari karena khawatir akan diteriaki maling. Tapi penolakan itu dibalas dengan pukulan lagi ke muka saya," kata Suwandi.
Di hadapan warga, Taqwa kembali memukuli Suwandi. "Saya pun akhirnya lari. Sekuat tenaga saya berlari dan menoleh ke belakang melihat pria itu," beber Suwandi. [ded]
KOMENTAR ANDA