Akibat tak tahan diintimidasi gurunya, seorang siswa kelas VI SD 07 Kampungdalem, Tulungagung, Jawa Timur, Arj (10) mogok masuk sekolah sejak dua hari terakhir.
Seperti yang dilansir Antara, Selasa 912/11/2013), Arj bertahan di rumahnya setelah mendapat intimidasi dari Kepala SD 09 Kampungdalem, Sri Arwiyani.
Bocah yang pernah menyabet juara III lomba catur antarsekolah se-Kabupaten Tulungagung itu bersikeras menolak masuk sekolah dengan alasan masih trauma dengan insiden yang dialaminya, sepekan lalu.
"Saya takut, saya masuk kalau tidak diantar orang tua saya tidak mau," ujar Arj saat ditanya wartawan.
Kepala SDN 07 Kampungdalem, Rubingat, membenarkan insiden yang melibatkan salah satu siswanya dengan Kepala SD 09 Kampungdalem, Sri Arwiyani.
Hanya, ia mengaku tidak tahu persis kronologi kejadian sebenarnya, sehingga memilih bersikap netral tanpa menyalahkan siapapun.
"Tapi memang siswa saya kemudian tidak masuk sekolah, mungkin trauma atau bagaimana. Kami sudah berupaya membujuknya dan memberi pengertian," kata Rubingat.
Tidak hanya dilakukan dewan guru, UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Tulungagung juga telah melakukan upaya mediasi atas kasus tersebut, Selasa pagi.
Namun guru Sri Arwiyani belum bersedia memaafkan dan akan melaporkan Arj ke polisi lantaran dianggap menghina dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan.
"Kami cuma kasihan saja, dia itu siswa berprestasi. Apa mungkin dia langsung mengolok-olok seorang guru yang lebih dewasa, apalagi secara langsung," kata Andi Suwignyo, guru olahraga Arj.
Insiden itu sendiri informasinya dipicu oleh olok-olok berlebihan yang dilakukan Arj yang menyebut guru Sri Arwiyani sebagai kuntilanak berkerudung.
Guru Sri Arwiyani murka lantaran olok-olok yang dianggap menghina martabat pribadinya maupun sebagai seorang pendidik itu dilakukan Arj secara langsung di hadapan siswa-siswa lain, saat ia melintas di halaman SD 07 Kampungdalem. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA