Tanggal 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan karena pada saat itu, pada 68 tahun lalu, meletus pertempuran antara arek-arek Suroboyo dengan NICA (Netherlands-Indies Civil Administration) dan sekutunya yang akan menjajah Indonesia kembali.
Ketua Fraksi PKB Marwan Ja`far mengingatkan, ada peristiwa besar yang mendahului lahirnya pertempuran 10 November tersebut. Yaitu, adanya fatwa Resolusi Jihad yang digulirkan pendiri Nahdhatul Ulama (NU) Hadratusy Syekh KH Hasyim Asy'ari, pada tanggal 22 Oktober 1945.
Salah satu isi Resolusi Jihad NU adalah mewajibkan bagi umat Islam terutama NU mengangkat senjata melawan penjajahan Belanda dan sekutunya yang ingin berkuasa kembali di Indonesia. Kewajiban ini merupakan perang suci (Jihad). Kewajiban ini bagi setiap muslim yang tinggal radius 94 kilometer. Sedangkan mereka yang berada di luar radius tersebut harus membantu dalam bentuk material bagi mereka yang berjuang.
"Adanya fatwa Resolusi Jihad tersebut adalah wujud kecintaan ulama terhadap bangsa ini sekaligus sebagai bentuk komitmen para ulama dan para santri untuk mengisi kemerdekaan Indonesia yang di deklarasikan tiga bulan sebelumnya," ungkap Marwan kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (10/11/2013).
"Fatwa Resolusi Jihad tersebutlah yang memantik semangat pertempuran seluruh rakyat Indonesia untuk saling bahu membahu dalam satu tekad dan tujuan, yaitu mengusir segala bentuk penjajahan di muka bumi Indonesia sampai titik darah penghabisan," sambung tokoh Muda NU ini. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA