Keluarga pasangan suami istri (pasutri) yang menjadi korban penjambretan kecewa terhadap kinerka kepolisian yang belum berhasil menangkap pelaku yang telah merenggut nyawa keluarga mereka.
"Kita menyesalkan lambannya kinerja petugas Satuan Reskrim Polresta Medan dalam mengungkap kasus yang menewaskan kakak saya. Kok enggak bisa polisi nangkap tersangka. Padahal cuma jambret. Ini yang selalu ditangkap dan di ekspos kasus kecil saja, sementara kasus besar didiamkan," keluh Sutanta Aditya (29), adik almarhumah Siska Aditya, warga Jalan Brigjen Katamso, Lorong Kenangan, Medan Kota, Jumat (8/11/2013).
Padahal, katanya, salah satu tersangka pada kasus penjambretan hingga menewaskan kakaknya tersebut sudah di tangan polisi. Mestinya polisi bisa melacak keberadaan seorang pelaku lainnya.
"Kami sebagai korban sangat berharap jajaran kepolisian bisa menyikapi ini sekaligus menimbulkan efek jera bagi pelaku kejahatan agar tidak terulang kejadian serupa," bebernya.
Terkait kasus penjambretan maut ini, Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta mengaku masih melakukan pengejaran terhadap seorang tersangka penjambret yang menewaskan pasutri itu.
Sedang satu tersangka lain bernama Fransisco Butar-butar saat ini telah ditahan di Mapolresta Medan.
"Identitasnya sudah kita kantongi, saat ini kita masih melakukan pengejaran terhadap tersangka. Bagaimana pun tersangka lainnya dalam kasus ini harus dapat," jelas Nico.
Diketahui sebelumnya, Asmayadi Syahban dan Siska Aditya menghembuskan nafas terakhir setelah mencoba melakukan pengejar terhadap dua penjambret yang merampas tas mereka, Minggu (3/11/2013) malam lalu.
Keduanya meninggal dunia setelah bertabrakan dengan mobil Avanza saat mengejar penjambret itu. [ded]
KOMENTAR ANDA