Insiden pelemparan gelas sempat mewarnai rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Labuhanbatu saat membahasan laporan pertanggungjawaban (LPJ) Keuangan Bupati Labuhanbatu Tahun Anggaran (TA) 2012.
Insiden itu terjadi, saat Irwansyah Ritonga, salahseorang anggota DPRD Labuhanbatu mendesak Sekretaris Dewan (Sekwan) Burhanuddin Rambe menyerahkan notulen rapat pembahasan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2012 ke tingkat Badan Anggaran (Banggar).
Tak ingin suasana semakin tak kondusif, Pimpinan rapat Wakil Ketua DPRD Labuhanbatu, Sawaluddin Efendi langsung menghentikan rapat. Dan membawa Sekwan keluar ruangan Banmus yang sebelumnya tertutup bagi wartawan.
Irwansyah kepada wartawan mengaku tanpa sengaja menjatuhkan gelas ke lantai ketika meminta notulen rapat di sela-sela rapat Bamus tersebut.
Katanya, kejadian dipicu dari tidak diserahkannya notulen rapat beberapa kalangan pimpinan DPRD yang diduga dilakukan di salahsatu rumah makan di Rantauprapat bersama Bupati Tigor P Siregar, belum lama ini.
"Katanya sudah dibahas, makanya saya minta notulen rapatnya. Tapi, tak diserahkan," ujarnya.
Menurut dia, pembahasan LPJ Keuangan Bupati Labuhanbatu yang dilakukan untuk penyusun dan penetapan jadwal Banggar itu terkesan misterius. Sebab,pembahasannya dilakukan di salahsatu rumah makan di Rantauprapat.
Terlebih lagi, katanya pembahasan di tingkat Komisi, khususnya di Komisi C belum rampung sepenuhnya.
"Di tingkat Komisi C menerima LPJ Bupati dengan sistem voting. Karena, sebahagian anggota ada yang belum menerima," ujarnya.
Kegaduhan di gedung dewan itu, sempat menjadi tontonan sejumlah staf dan anggota DPRD lainnya.
Dahlan Bukhori, salah seorang anggota Banmus yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan, konflik ini bermula atas diselenggarakanya rapat Banmus hari ini, yang mengagendakan rapat penetapan jadwal lanjutan pertanggunjawaban pelaksanaan APBD Labuhanbatu tahun 2012 yang terus berlarut-larut.
Sesuai undangan, rapat tersebut diselenggarakan atas tindak lanjut dari rapat pimpinan DPRD yang diselenggarakan pada 4 November 2013. Namun ketika dia dan Irwansyah meminta notulen rapat tanggal 4 November 2013 lalu, Sekwan enggan memberikannya.
"Intinya Sekwan tidak mau memberikan notulen rapat pimpinan itu, dengan beragam dalih, yang katanya belum dibuatlah, belum di tekenlah. Makanya Irwansyah emosi, bahkan aku juga sempat emosi melihat Sekwan," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, notulen itu penting untuk membuktikan apa benar pembahasan pertanggungjawaban APBD diselenggarakan di rumah makan Garuda dan dihadiri oleh Bupati Labuhanbatu Tigor Panusunan Siregar.
"Kan aneh kalau ada rapat tidak dilaksanakan di gedung dewan," imbuhnya.
Sedangkan Burhanuddin Rambe enggan berkomentar banyak kepada wartawan. Namun dia membantah pertemuan 4 November 2013 di Rumah makan Garuda membahas LPJ Bupati. "Gak ada, gak ada itu," katanya singkat sembari memasuki mobilnya. [ded/jar]
KOMENTAR ANDA