Ribuan warga hingga Selasa (5/11/2013) malam, masih tinggal di tempat pengungsian pasca meletusnya Gunung Sinabung di kabupaten Tanah Karo, siang tadi. Kondisi para warga yang tinggal di lokasi pengungsian membutuhkan selimut dan lauk pauk.
Pantauan di lapangan, pihak pemerintah Kabupaten Karo memang sudah membagikan selimut. Namun selimut tersebut relatif kecil ukuran anak-anak, sementara untuk lansia tidak bisa.
Para pengungsi juga membutuhkan alas tidur karena umumnya pengungsi tidur beralaskan tikar ditengah suhu yang sangat dingin.
Di sisi lain, bantuan yang diterima para pengungsi hanya makanan cepat saji, diantara makanan kaleng dan mie instan. Sementara untuk mencari lauk pauk berupa sayuran, mereka mengambil dari ladang yang ditutupi abu vulkanik.
Diketahui, gunung Sinabung di Kabupaten Karo, mengeluarkan awan panas dalam letusan yang terjadi pada Selasa (5/11/20103) jam 14.23 WIB tadi. Awan panas tersebut meluncur dari lereng gunung sejauh satu kilometer ke arah tenggara.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), keberadaan awan panas tersebut merupakan pertama kali keluar dari kawah Gunung Sinabung sejak meletus pada September 2013.
Disebabkan masyarakat telah mengungsi, tidak ada korban yang muncul akibat awan panas tersebut.
Pihaknya memperkirakan erupsi masih berpotensi terus terjadi, dan abu letusannya dapat mengganggu kesehatan dan merusak tanaman di area terdampak.
Ketinggian abu vulkanik akibat letusan tersebut mencapai 3.000 meter dari kawah Gunung Sinabung dan terbawa angin ke arah barat daya.
Letusan tersebut menimbulkan bunyi gemuruh hingga pos pengamatan yang berjarak sekitar 8,5 kilometer dari Gunung Sinabung. [ded]
KOMENTAR ANDA